UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Habitus dan Kelas Sosial di Depok: Kajian atas Kompleks Makam Kamboja Depok Abad Ke-19-20 M = Habitus and Social Class in Depok: A Study of the Kamboja Cemetery Depok in 19-20th Century

Annisa Aprilia Ayuningsih; Wanny Rahardjo Wahyudi, supervisor; Irmawati Marwoto, examiner; Nasution, Isman Pratama, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Sejak abad ke-19, Kompleks Makam Kamboja Depok telah digunakan sebagai lahan pemakaman umum oleh komunitas Kristiani, baik pendatang dari Eropa maupun wilayah lain di Nusantara. Kajian arkeologi diperlukan untuk melihat bentuk habitus dan kelas sosial dalam masyarakat Depok yang sangat heterogen pada masa kolonial. Kajian dilakukan secara bertahap, mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan interpretasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa habitus masyarakat Depok tercermin dari gaya arsitektur nisan yang sangat berkiblat pada budaya Eropa, Belanda zaman VOC. Ketaatan beragama masyarakat Depok sebagai penganut Protestan Calvinis juga sangat kuat, terlihat dari berbagai atribut keagamaan yang terdapat pada ragam hias nisan. Berdasarkan habitus dan ragam modal, masyarakat Depok terbagi dalam tiga kelompok sosial, yaitu kelas dominan, kelas menengah (borjuis kecil), dan kelas bawah (pekerja).

Since the 19th century, the Kamboja Cemetery Depok has been used as a public burial ground by Christian communities, both from Europa and all around Nusantara. Archaeological studies need to be carried out to see what forms of habitus and social class were in the very heterogeneous Depok society during the colonial period. Studies are done in stages, starting with data collection, data processing, analysis, and interpretation. The results explain that the Depok people's habitus is reflected in the architectural style of headstones which is very oriented towards European culture, especially the Dutch on the VOC era. The level of religious observance of the people of Depok as a Calvinist Protestant is also very strong, as can be seen from the religious attributes on the decorative headstones. Based on the habitus and variety of capital, the people of Depok are divided into three social groups, namely the dominant class, the middle class (petty bourgeoisie), and the lower class (workers).

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Annisa Aprilia Ayuningsih.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vi, 59 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-23-43382187 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20528629
Cover