Upaya peningkatan kompetensi peserta didik keperawatan hingga saat ini masih menjadi masalah bagi sebagian besar institusi pendidikan keperawatan di Indonesia. Hal ini disebabkan kolaborasi yang belum optimal dengan rumah sakit karena belum didukung oleh kebijakan yang memadai pendekatan crossectional survey dan melibatkan 384 sampel bertempat di lima Rumah Sakit (Fatmawati. Oleh karena itu riset ini bertujuan untuk menghasilkan model kolaborasi yang tepat guna meningkatkan kompetensi peserta didik tersebut. Model ini didisain berdasarkan riset kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan bulan September 2012-Februari 2013 dengan Jakarta, Hasan Sadikin Bandung, Kariadi Semarang, Sardjito Yogyakarta, Soetomo Surabaya) dan lima Institusi pendidikan (FIK Univ. Muhammadiyah Jakarta, FIK Univ.Padjajaran, PSIK FK Univ. Gadjah Mada, PSIK FK Univ. Diponegoro dan FIK Univ. Airlangga). Penelitian kualitatif dilaksanakan di RS Fatmawati dan FIK UMJ. Data dianalisa dengan Multiple Regresi Logistik yang menghasilkan formula yaitu: Role Model, uraian tugas pendidik klinik, keahlian staff fakultas, kemitraan kesejawatan, variasi kasus dan pendidikan. Persamaan model didapatkan: -431+0,733*Keahlian Staf Fakultas +1,215*kemitraan +1,086*Variasi Kasus +0,802*uraian tugas +0,824*RoleModel -0,594*Pendidikan (Ners dan Magister/ spesialis) -1,113*Pendidikan (S3). Terhadap peluang pencapaian kompetensi peserta didik maka; variabel keahlian staf fakultas sebesar 2,082 kali, kemitraan kesejawatan sebesar 3,369 kali, ketersediaan variasi kasus di klinik sebesar 2,961 kali, uraian tugas pendidik klinik sebesar 2,300 kali dan role model di klinik 2,280 kali. Model ini selanjutnya dilakukan validasi melalui riset tahap 2 (dua) dengan disain riset quasi experimental di RS. Islam Jakarta Pusat sebagai kelompok perlakuan dan RS. Islam Jakarta Timur sebagai kontrol dengan institusi pendidikan mitra yaitu FIK Univ. Muhammadiyah Jakarta. Melibatkan 25 responden kelompok perlakuaan dan 25 responden kelompok control. Analisa data dilakukan dengan General Linier Model – Repeated Meassure dan terbukti bahwa capaian kompetensi berbeda bermakna pada tiap tahap pengukuran dan antar kelompok pengukuran. Riset ini membuktikan bahwa model ini valid dan dapat meningkatkan pencapaian kompetensi peserta didik. Capaian kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) menunjukkan percepatan 4 minggu di bandingkankan dengan kelompok control. Hasil riset ini diharapkan dapat digunakan oleh institusi pendidikan keperawatan, rumah sakit dan pemerintah untuk menata model pendidikan keperawatan dan menjadi standar bagi penyelenggaraan pendidikan keperawatan di Indonesia agar pencapaian kompetensi peserta didik lebih efektif, efisien dan optimal.
Nowadays the effort to improve students competence is a problem for almost all nursing school in Indonesia. It is probably related to nonoptimal collaboration between nursing school and hospital since no support of an appropriate policies. The aim of this study was to build collaboration model in order to improving students competence. This study was using quantitative and qualitative research approach. The Cross sectional survey was started in September 2012 until February 2013, carried out 384 samples in five hospitals (Fatmawati Jakarta, Hasan Sadikin Bandung, Kariadi Semarang, Sardjito Yogyakarta, Soetomo Surabaya) and five nursing schools (FIK Univ. Muhammadiyah Jakarta, FIK Univ.Padjajaran, PSIK FK Univ. Gadjah Mada, PSIK FK Univ. Diponegoro dan FIK Univ. Airlangga). The qualitative study was held in Fatmawati Hospital and FIK UMJ. Performing multiple logistic regression analysis showed that Role model, clinical instructor job description, the expertise of lecturer, nursing staff partnership, the variety of cases and schools. More over, the model was illustrate -431+ +0,733* the expertise of faculty’s staff +1,215* Partnership +1,086* the variety of cases +0,802* job description+0,824* RoleModel -0,594* school (Ners and Magister/spesialis) -1,113*school (doctoral). The expertise of faculty’s staff has chance 2.082 times to achieve student competence, so does the chance of the nursing staff partnership has up to 3.369, the existence of variety of cases 2,961 times, clinical instructur job description 2,300 times and role model in clinical setting 2,280 times. A secondary study by research in Islamic hospital was done to validate the model. The sample consist of Islamic hospital in Central Jakarta and Islamic Hospital in East Jakarta as control group. Both of the samples has collaboration with FIK Muhammadiyah University of Jakarta. By using General Linier Model – Repeated Measurement showed significant result of student competence achievement in each group. This indicates that the model is valid and can increase the achievement of student competency. The result of this study can be used for nursing schools, hospitals, and government to adjust nursing education model in the interest of preferable student competence accomplishment