Rabies merupakan suatu penyakit zoonosa terpenting di Indonesia, yang dapat menyebabkan kematian dengan Case Fatality Rate (CFR) 100% dan diperkirakan kematian karena rabies pada manusia diseluruh dunia mencapai 35.000 - 40.000 kasus setiap tahunnya.
Di Kotip Cimahi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rabies masih menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat karena cakupan vaksinasi rabies pada anjing peliharaan dan eliminasi anjing liar belum mencapai target 100% dari total populasi anjing setiap tahunnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan pemilik anjing memberikan vaksinasi rabies pada anjingnya di Kotip Cimahi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tahun 2000.
Studi ini menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel 153 kasus yaitu pemilik anjing yang tidak memberikan vaksinasi rabies pada anjingnya, dan 153 kontrol yaitu pemilik anjing yang memberikan vaksinasi rabies pada anjingnya. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner pada responden pemilik anjing dan kemudian dianalisa dengan analisa univariat, bivariat (Chi Square) dan multivariat (Logistic Regression).
Hasil akhir uji multivariat menunjukkan adanya beberapa variabel yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan ketidakpatuhan pemilik anjing memberikan vaksinasi rabies pada anjingnya, yaitu variabel pendidikan (OR=2,73; p=0,001), pengetahuan (OR=3,19; p=0,x02), sikap (OR=2,84; p=0,005), keterpaparan terhadap media penyuluhan rabies (OR=2,77; p=0,016) dan anjuran petugas (OR=15,76; p=0,000).
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada pemerintah baik di daerah maupun di pusat untuk meningkatkan pengetahuan pemilik anjing tentang pentingnya pemberian vaksinasi rabies pada anjing peliharaannya yang dapat dilakukan secara interpersonal melalui petugas vaksinasi dan secara massal melalui kegiatan penyuluhan terutama menggunakan media televisi dengan peningkatan kwantitas penayangan informasi tentang rabies. Selain itu perlu pula meningkatkan kwalitas petugas vaksinasi dengan memberikan pelatihan kepada petugas vaksinasi dalam hal pemberian informasi kepada pemilik anjing dan kwantitas petugas dengan menambah jumlah petugas. Selain itu juga memberikan imbalan/ penghargaan kepada petugas atas keberhasilan pekerjaan mereka untuk menambah semangat kerja petugas.
Factors Related with Incompliance Dog Owner to Give Rabies Vaccination for Their Dog in Cimahi Sub District, Bandung District, West Java in Year 2000. Rabies is the most important zoonotic disease in Indonesia, which can cause of death with Case Fatality Rate (CFR) 100% and mortality of human rabies in the world around 35.000 - 40.000 cases every year. In Cimahi Sub District, Bandung District, West Java, rabies is still a public health problem, because coverage of rabies vaccination in own dog and elimination in stray dog haven't reach yet 100% target from total dog population every year. This study was done to know the factors related with incompliance dog owner to give rabies vaccination for their dog in Cimahi Sub District, Bandung District, West Java in year 2000. It was carried out by Case Control design with 153 samples of case i.e. dog owner who didn't give rabies vaccination to their dog, and 153 control i.e. dog owner who gave rabies vaccination to their dog. The data has been gotten by interviewed the respondents using questioner, and then analyzed by univariate, bivariate (Chi Square) and multivariate (Logistic regression) analysis. Result of multivariate analysis indicated that there were some variables that have statistical significance relation with incompliance dog owner to give rabies vaccination for their dog, Le: education (OR=2,73; p=0,001), knowledge (OR=3,19; p=0,002), attitude (OR=2,84; p=0,005), exposed of information media (OR=2,77; p=0,01fi) and vaccinator suggestion (OR=15,76; p=0,000). Based on this study result can be suggestion to local and central government to improve the knowledge of dog owners about rabies vaccination to their dog by interpersonal through vaccinator and by mass information using television media. Also to improve quality of vaccinator by training especially about information given to dog owner, and to improve quantity of vaccinator. Beside that the vaccinators must be given award for their work to increase their spirit.