Upacara Pasupati merupakan sebuah ritual yang tidak saja memiliki dimensi religi yang melandasinya, namun juga memiliki dimensi etis dan estetis. Hal itu terlihat dalam berbagai aktivitas Upacara Pasupati itu sendiri yang menampakkan adanya aktivitas dalam bentuk kerjasama dan partisipasi dalam hubungan ketetanggaan dan dalam berbagai aktivitas lainnya.
Penelitian ini mencoba mengkaji dan menelusuri dimensi-dimensi etis dan estetis pelaksanaan upacara Pasupati terutama yang terkait dengan masalah hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan hidupnya dan manusia dengan Tuhan, yang memang selama ini belum pernah diteliti dalam bentuk karangan ilmiah.
Secara pragmatis penelitian ini bertujuan untuk menelusuri tenomena-fenomena etis dan estetis dalam pelaksanaan upacara pasupati dan konsekuensinya terhadap integrasi masyarakat Bali.
Upaya untuk memperoleh hasil penelitian tersebut dipergunakan beberapa teknik penelitian yakni dengan mengidentifikasi Lokasi Penelitian, mengumpulkan data dengan metode pencatatan dokumen, dan observasi, menganalisa data, mengecek kesahihan data atau kebenaran data yang diperoleh dan menggunakan metode Kritis Refleksif untuk mengolah data yang bersifat empiris.
Berdasarkan atas temuan dan analisis data penelitian, maka dapat dikemukakan hasil penelitian sebagai berikut.
Makna etis dari sebuah Upacara Pasupati, mengandung berbagai jenis pendidikan terutama dalam pendidikan moral dan karakter umat Hindu, serta mengandung unsur imperatif bagi umatnya untuk selalu melaksanakan sradha bhakti secara rutin, dalam waktu-waktu tertentu dan dalam perspektif, pelaksanaan sebuah Upacara Pasupati dapat menuntun umat Hindu untuk berprilaku dan bertindak sesuai dengan ajaran agama, sehingga menumbuhkan rasa percaya pada Tuhan, dapat senantiasa berkomunikasi dengan Tuhannya dan dapat mengetahui kebenaran baru tentang yang religius.
Dengan percaya kepada Tuhan justru menjadikan seseorang lebih kuat menghadapi berbagai persoalan hidup dan memiliki integrasi individual (tidak lemah, dan mudah putus asa), serta memiliki integrasi sosial (harmonis dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama). untuk memperkuat perasaan dan ide-ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan rnasyarakat, guna dapat dipeliharanya rasa persatuan dan rasa kebersamaan
Makna estetis dari pelaksanaan upacara Pasupati adalah keindahan yang dihayati oleh masyrakat Bali bukan semata-mata untuk dinikmati oleh indra manusia melainkan rasa seni mampu berkiprah dalam menghubungkan manusia dengan Tuhannya.