Masa-masa awal terpilihnya Franklin D. Roosevelt pada tahun 1933 sebagai presiden Amerika adalah masa dimana Amerika serikat sedang berada pada keadaan terberat karena terpaan depresi terbesar dalam sejarah Amerika, yang dimulai tahun 1929. Pada saat itu Roosevelt menghadapi berbagai tantangan baik yang disebabkan oleh depresi ekonomi itu sendiri maupun oleh berbagai pihak yang tidak menyetujui segala kebijakan dalam pemerintahannya, termasuk dalam hal ini pihak kongres dan mahkamah agung.
Karena besarnya tantangan tersebut, Roosevelt mencoba untuk mendapatkan dukungan sebesar-besarnya dan masyarakat Amerika terhadap segala kebijakannya. Dalam hal ini, Roosevelt kemudian dikenal sebagai presiden yang mempelopori gaya sosialisasi politik yang baru yaitu dengan cara mencari dukungan rakyat lewat pendekatan melalui radio. Melalui radio, Roosevelt yang sejak semula mempunyai kelebihan kemampuan retorik, berusaha menjangkau rakyatnya dalam mensosialisasikan berbagai kebijakannya agar dapat diterima oleh rakyat.
Tindakan Roosevelt ini bukannya tidak beralasan. Radio, sejak ditemukannya pada akhir abad 18, berkembang begitu pesat dan langsung menduduki tempat di hati setiap rakyat Amerika. Radio merupakan hal yang baru bagi masyarakat Amerika dan mampu menyajikan hal-hal yang sangat berbeda dari media yang ada sebelumnya yaitu surat kabar. Radio mampu memberikan pengaruh yang besar dalam menggerakkan dan mempengaruhi pendapat suatu masyarakat. Radio pada saat itu bahkan mampu menggeser kedudukan surat kabar dalam penyajian siaran beritanya, yang diyakini masyarakat lebih cepat dan hangat, dan lebih murah dan praktis. Berbagai potensi yang dimiliki radio inilah yang menyebabkan ia menjadi rentan terhadap kemungkinan menjadi alat pembentuk monopoli pendapat dan corong bagi pihak-pihak yang mampu secara jeli memanfaatkan radio untuk kepentingannya.
Masalah yang muncul dan menjadi pembahasan dalam tesis ini adalah apakah radio memang mempunyai pengaruh besar dalam berhasilnya Roosevelt mendapat dukungan rakyatnya, dan jika memang demikian akan dilihat lebih lanjut bagaimana cara Roosevelt dalam menggunakan media ini dan apakah ada kemungkinan terjadinya perbedaan antara retorika Roosevelt yang mendapat sambutan begitu antusias dari masyarakat dengan berbagai kenyataan sosial yang ada yang menjadi konsekuensi dari pelaksanaan kebijakan Roosevelt.
Melalui penelitian ini, dapat dilihat bahwa ternyata potensi yang dimiiiki radio dapat dimanfaatkan oleh Roosevelt dengan menggabungkan juga potensi retorika yang ada padanya. Lewat media inilah Roosevelt mensosialisasikan sebagian besar kebijakannya dan radio inilah yang menjadi salah satu faktor terpenting dalam keberhasilannya merebut simpati rakyat Amerika masa itu.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa dengan sosialisasi semacam itu, Roosevelt dapat mengoptimalkan potensi radio sebagai pembentuk opini publik positif terhadapnya dan sekaligus dapat menutupi setiap kekurangan-kekurangan dari berbagai kebijakannya, serta dapat menggiring masyarakat Amerika ke arah pendapat dan dukungan yang ia inginkan.
Rhetorics Using Radio by President Franklin D. Roosevelt and Social RealityThe early years of Franklin D. Roosevelt?s administration as the United States? president were the hardest time for American people because of the great depression beginning in 1929. At that time, Roosevelt faced a lot of challenges, which were caused both by the depression and by some people who do not like him and his policies.
Because of those challenges, Roosevelt tried to get as much support as he could from the American people to support his policies. He is well known then as the president who pioneers a new style of politics socialization by using radio as his media to get people's support. By that medium, Roosevelt, who had very good rhetoric ability, tried to reach his people in socializing his policies in order to get the American people's support.
Roosevelt had reasons for what he did in getting people's support. Radio at that time was a very phenomenal medium for American people. It provided very different things compared to newspaper. Successfully, radio finally could get newspaper's position in presenting news program, because people considered radio to be quicker and hotter in presenting news. Moreover, it was cheaper and easy to get. These potentialities of radio make it easier to be the vehicle of some people who want to use it for their assessment for many things.
The problem which arouse here in this thesis then is whether radio had a big influence in Roosevelt's successfulness in getting people's support or not. If the answer is `yes', then how Roosevelt could use it effectively and whether there are some possibilities that what Roosevelt said in his radio program was different compared to the social reality as a consequences of Roosevelt's policies.
By this research, it can be seen that Roosevelt could use the potentialities of radio effectively. He used it by combining his rhetoric potentiality and radio's potentialities. By this medium, Roosevelt socialized most of his programs and policies and this medium became a very important factor of Roosevelt's successfulness in getting people's support and sympathy.
This research proves too, that by this kind of socialization, Roosevelt could maximize radio's potentialities both in shaping a positive public opinion about him and in covering negative sides of his policies and programs and finally, he also could drive the American people to be always become supporters of his programs and policies.