Dalam pendidikan modern, pemanfaatan program media televisi pendidikan merupakan bagian dari penerapan konsep teknologi instruksional yang disebut konsepsi pengajaran visual, yang perlu disebarluaskan karena memiliki keuntungan relatif, manfaat, kesamaan dan kemudahan untuk proses belajar mengajar.
Selain daripada itu penggunaan alat bantu visual dalam program pengajaran dimaksudkan untuk memperkenalkan, membentuk dan memperkaya serta memperjelas pengertian yang abstrak kepada anak didik serta mengembangkan sikap yang diinginkan dan mendorong kegiatan anak didik lebih lanjut. Istilah konsepsi pengajaran visual inilah yang disebut audio visual instruction.
Pemanfaatan audio visual seperti media televisi pendidikan sangat dimungkinkan apabila mampu menyajikan pesan dengan jelas kepada anak didik tentang hal-hal yang berguna dan pantas ditiru.
Tesis ini membahas pemanfaatan program kaset media televisi pendidikan produksi Pustekkom di Kotamadya Bandung, karena selama ini frekuensi pemanfaatannya disekolah Lanjutan Tingkat Pertama sangat rendah, padahal telah diproduksi 547 (lima ratus empat puluh tujuh) buah judul program media televisi pendidikan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Terdapat dua masalah yang diidentifikasikan dalam penelitian ini, pertama kurangnya pemahaman guru-guru tentang inovasi pendidikan, kedua rendahnya kualitas program kaset media televisi pendidikan Pustekkom Sehingga kedua hal ini di duga mempengaruhi tingkat pemanfaatannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Untuk membuktikan dugaan permasalahan tersebut diatas, maka dibutuhkan sebuah penelitian. Karena dalam penelitian ini ingin melihat hubungan antara pemahaman inovasi pendidikan dan kualitas program dengan pemanfaatan program di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, baik itu secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, maka untuk membuktikan hipotesis digunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, regresi dan korelasi ganda, dengan syarat terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data, uji homogenitas data dan uji linieritas data. Hasil pengujian membuktikan bahwa ketiga hasil uji data tersebut memenuhi syarat. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis, ternyata hipotesis pertama, kedua dan ketiga terbukti yaitu :
1. terdapat hubungan yang positip antara pemahaman inovasi pendidikan dengan pemanfaatan program kaset media televisi pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
2. Terdapat hubungan yang positip antara persepsi mengenai kualitas program kaset media televisi pendidikan dengan pemanfaatannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
3. Terdapat hubungan yang positip antara pemahaman inovasi pendidikan dan persepsi mengenai kualitas program media pendidikan produksi Pustekkom secara bersama-sama dengan pemanfaatannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk hal tersebut di atas, maka perlu diterapkan teori difusi inovasi, dan peranan Sanggar Tekkom sebagai agen pembaharuan di daerah memegang peranan penting untuk penyebarluasan pemahaman inovasi.
Pustekkom sebagai lembaga pembaharuan dan yang sekaligus bertindak sebagai unit produksi harus dapat menyediakan program-program yang berkualitas, yang sesuai dengan kebutuhan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan yang tidak kalah pentingnya ialah bahwa sebelum program kaset media televisi pendidikan ini diproduksi terlebih dahulu dilakukan penelitian.