Krisis ekonomi yang telah melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah menimbulkan dampak yang sangat berat dan bahkan sampai merusak sendi-sendi perekonomian nasional.
Berbagai usaha pemerintah telah dilakukan untuk pemulihan ekonomi, khususnya untuk menggerakkan sektor rill yang secara langsung menyangkut kehidupan orang banyak. Diantara berbagai sektor, Sektor Konstruksi merupakan sektor yang paling dinamis, selain merupakan industri yang padat karya, Industri Jasa Konstruksi melibatkan berbagai kegiatan usaha baik dalam industrinya sendiri maupun industri lainnya, yaitu Industri Bahan Bangunan, Industri Peralatan bangunan, Industri Peralatan Konstruksi, Lembaga-lembaga Keuangan, Perbankan dan Asuransi.
Banyaknya industri yang terlibat dalam kegiatan Industri Konstruksi telah menjadikan sektor Konstruksi sebagai penggerak perekonomian karena sektor Konstruksi dapat menimbulkan dampak pengganda atau "multiplier effect" yang sangat berguna dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui simulasi dalam penelitian ini, dampak pengganda tersebut dapat dibuktikan bahwa pada simulasi I (SI) dengan peningkatan investasi sebesar Rp 125 triliun telah menciptakan output dalam perekonomian nasional sebesar Rp 197 triliun (11,1%) dan Nilai Tambah Bruto Rp 89 triliun (8,6%) serta Peningkatan Tenaga Kerja sebanyak 6,213 juta orang. Sedangkan pada simulasi II (S2) dengan peningkatan investasi sebesar Rp 214 triliun telah menciptakan output sebesar Rp 337 triliun (19%) dan Nilai Tambah Bruto sebesar Rp 152 triliun (14,8%) serta Peningkatan Tenaga Kerja sebanyak 10,650 juta orang.
Dengan kemampuan seperti tersebut diatas dan pertumbuhan kontribusi Industri Konstruksi dalam Produk Domestik Bruto yang tinggi (12%) sebelum terjadinya krisis ekonomi, telah menjadi bukti bahwa industri memang telah berperan menjadi penggerak ekonomi atau "engine of growth" dalam perekonomian nasional. Hasil temuan dalam penelitian akan dapat menjadi masukan yang sangat berguna bagi penentu kebijakan investasi pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.