UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisis hubungan faktor demografi dan motivasi dengan kinerja kader dalam berperan serta meningkatkan pelayanan keperawatan di Posyandu wilayah Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur tahun 2002 = Relational analysis of demographic and motivation factors with cadre performance in participating to increase the nursing services in Posyandu of Puskesmas Cipayung-East Jakarta 2002

H. Syahmasa; Sitorus, Ratna, supervisor (Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Perwujudan peran serta masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bermasyarakat telah membudaya dan berakar kuat dalam setiap tatanan bagi bangsa Indonesia. Strategi Misi Pembangunan Kesehatan untuk mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2010 salah satunya adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif menjaga dan meningkatkan kesehatan secara mandiri. Hal ini dapat terlihat peran tersebut telah terbentuk salah satunya adalah posyandu yang dikelola oleh kader kesehatan sebagai peran nyata dan dapat dirasakan manfaat serta kegunaannya baik oleh masyarakat sendiri atau oleh pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik demografi dan motivasi kader dengan kinerja. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik kuantitatif dengan disain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader kesehatan yang bekerja di posyandu wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur yang berjumlah 590 kader, adapun yang menjadi sampel penelitian ditetapkan 91 prang yang penentuannya menggunakan perhitungan rumus pengambilan sampel proporsional random sampling. Data didapat melalui penyebaran kuesioner, pengolahan serta analisa data dilakukan dengan perhitungan statistik perangkat komputer.
Hasil penelitian terhadap analisis univariat menggambarkan distribusi kader berdasarkan karakteristik demografi yaitu semua kader adalah perempuan (100%), sebagian besar kader berusia ≤ 40 tahun (53,8 %) dan latar pendidikan yang dimiliki kader yang paling banyak adalah yang berpendidikan SD/SMP (60,4 %), kemudian status perkawinan hampir seluruhnya kader telah berkeluarga (93,4 %), lamanya kader bertugas sebagian besar ≤ 5 tahun (52,7 %), selanjutnya kader yang berpenghasilan diatas rata-rata upah minimum regional (UMR) sebanyak (67 %). Gambaran dari jenis motivasi kader yaitu yang mengharapkan adanya insentif (64,8 %), yang mengharapkan diberikan kesempatan untuk maju (57,1 %) dan pengakuan terhadap individu tinggi hanya (44 %) selanjutnya keinginan kader adanya tempat kerja yang layak berjumlah (64,8 %), penerimaan kelompok tinggi hanya (36,3 %), serta pengakuan terhadap prestasi tinggi hanya (36,3 %). Sedangkan dari variabel kinerja kader yang mempunyai kinerja tinggi berjumlah (79,1 %). Hasil uji chi square dari 12 varibel independen hanya 6 variabel mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja (umur, lama menjadi kader, pendapatan dalam satu bulan, insentif/upah, pengakuan terhadap individu dan penerimaan oleh kelompok). Hasil uji regresi logistik (multivariat) menunjukkan ada 2 variabel independen yang paling berhubungan dengan kinerja yaitu lamanya menjadi kader dan harapan adanya pemberian insentif/upah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari variabel demografi kader ada 3 yang mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja dan dari variabel motivasi ada 3 yang mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja, sedangkan yang paling berhubungan dari ke 12 variabel independen dengan kinerja ada 2 variabel. Dari hasil analisis tersebut maka dapat disarankan untuk meningkatkan pembinaan kepada kader serta memperhatikan harapan-harapan kader terhadap kebutuhan dasar dari kader sebagai anggota masyarakat yang turut serta membangun dalam bidang kesehatan diwilayahnya. Diharapkan bila kebutuhan kader dapat terpenuhi maka kinerja kader dapat lebih meningkat sehingga pelayanan keperawatan yang dilakukan di posyandu akan lebih meningkat pula.

The reality of community participatory in every aspect in national which have strong internalized in the community. One of the health development missions strategic to improving "Indonesian Healthy Vision 2010" is to support community empowerment to preserve actively and increasing their community. This goal can be seen obviously in Posyandu, which is the reality of community concern in health. This research aimed to analyze the relation between the characters of demography and cadre motivational performance. The methodology which is used in this research is analytical quantitative research and cross sectional design. The population is including all health cadres who worked in Cipayung - East Jakarta Posyandu, which are 590 cadres. The research's samples itself have been decided to 91 cadres by using sample proportional random sampling. This research used questioner to collect data than analyzed by computer's software.
The result of unvaried analysis described the cadre distribution based on demographics characters, which all cadres are female (100%), most of them are above 40 (53, 8 %), and their majority educational background is elementary or junior high (60, 4%), the marital status all cadre is married, cadre?s timework mostly is above 5 years (52, 7%), most of cadre?s income is above the UNIR average (67%). The description of cadre?s motivation is that they expected to have incentive is 64,8%, the opportunity to developed their carrier is 57,1%, to have high actualization is 44%, to have a proper work place and environment is 64,8%, to be accepted by their social group is 36,3%, and to have high achievement is 36,3%. The variables of cadre?s performance showed that cadres who have excellent performance are 79, 1%. Chi Square result showed that in 12 dependent variables, only 6 variables had meant relation with performance (age, timework, monthly income, incentive, individual actualization, and acceptance from social group). Logistic regression result (multivariate) showed that there are two independent variables which connected to performance; they are timework and intensive expectation.
The conclusion of this research is that from cadre?s demographic variable there are three things which have meaningful connection with performance. And from motivation variable there are three things which have meaningful connection with performance, but the most connectable from that 12 independent variables, there two variables with performance. From this result can be concluding that direction to loader should be more maintains by focusing on cadre?s basic need expectation as community member. By supporting the cadre?s basic need hopefully their performance could be raised and this could make implication to the increasing Posyandu's services.

 File Digital: 1

Shelf
 Analisis hubungan -TOC (T7848).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T7848
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T7848 15-19-600466796 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 72143
Cover