UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pengaruh Penolong Persalinan Terhadap Kontak Pertama Imunisasi Hepatitis B Bayi di Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2001

Asep Suandi; Ratna Djuwita Hatma, supervisor; Nuning Maria Kiptiyah Masykuri, supervisor; Yovsyah, examiner; Tri Yunis Miko Wahyono, examiner (Universitas Indonesia, 2001)

 Abstrak

Pemberian imunisasi hepatitis B kepada bayi sedini mungkin (usia bayi 0-7 hari) atau yang lebih dikenal dengan istilah HB-1 dini, menjadi prioritas Program Imunisasi hepatitis B, karena hal ini akan memberikan perlindungan segera bagi bayi tersebut dari infeksi virus hepatitis B dan dapat mencegah infeksi yang sudah terjadi (melalui penularan perinatal) berkembang menjadi kronis.
Di Kabupaten Majalengka, HB-1 dini masih sangat sulit dilaksanakan terbukti dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada tahun 2000 dari 94 % bayi yang mendapat imunisasi hepatitis B yang pertama, hanya 6,28 % yang melaksanakannya pada usia dini. Dalam upaya meningkatkan jumlah bayi yang mendapatkan HB-1 dini, peran penolong persalinan menjadi sangat diharapkan karena penolong persalinan merupakan orang yang pertama kontak dengan bayi dan sulitnya menemukan bayi usia 0-7 hari di tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu ataupun di posyandu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penolong persalinan terhadap kontak pertama imunisasi hepatitis B di Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka tahun 2001 dan faktor-faktor lain yang turut mempengaruhinya. Rancangan penelitian menggunakan kasus kontrol tanpa matching dengan jumlah sampel kasus sebanyak 193 orang (sesuai. dengan jumlah bayi yang mendapatkan HB-1 dini di Kecamatan Talaga periode Agustus-Desember tahun 2000, dan kontrol yang diambil secara acak dari bayi yang mendapatkan HB-1 tidak pada usia dini juga 193 orang, sehingga total sampel menjadi 386 orang. Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat dan unconditional logistic multiple regression dengan perangkat lunak stata versi 6.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penolong persalinan berpengaruh terhadap kontak pertama imunisasi hepatitis B bayi yaitu ibu yang persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan bayinya mempunyai peluang 3,3 kali lebih besar untuk mendapatkan HB-1nya pada usia dini dibanding bayi dan ibu yang persalinannya ditolong oleh bukan tenaga kesehatan setelah dikontrol variabel status pekerjaan ibu dan sikap ibu tentang imunisasi hepatitis B (OR: 3,32., 95% CI: 2,07 - 5,32). Dan bayi dari ibu yang persalinannya dilakukan di sarana kesehatan mempunyai peluang 1,6 kali lebih besar untuk mendapatkan HB-1nya pada usia dini dibanding bayi dari ibu yang persalinannya dilaksanakan bukan di sarana kesehatan (OR: 1,62., 95% CI: 1,05 - 2,49). Sedangkan umur, pendidikan, riwayat pemeriksaan kehamilan/ antenatal care (ANC) dan pengetahuan ibu tentang imunisasi hepatitis B pengaruhnya tidak bermakna.
Untuk meningkatkan jumlah bayi yang mendapatkan HB-1 pada usia dini perlu ditingkatkan kerjasama dengan tenaga kesehatan yang menolong persalinan (dokter ahli kebidanan, dan bidan) untuk dapat memberikan penyuluhan mengenai imunisasi hepatitis B dan pentingnya imunisasi tersebut diberikan sedini mungkin kepada ibu-ibu hamil saat memeriksakan kehamilannya dan memanfaatkan kesempatan kontak dengan bayi untuk memberikan pelayanan imunisasi hepatitis B.

The Influence of Birth Attendant to the First Contact Hepatitis B Immunization Infant in Talaga District of Majalengka Regency in 2001Hepatitis B immunization in infant early in life (age 0 - 7 days) well-known as early HB-1 becomes the priority of the hepatitis B immunization program, because it will protect the infants from hepatitis B virus infection and it can prevent the already infected (perinatal transmission).
In Majalengka Regency, early HB-1 is still very difficult to do. Evaluation result held by Departement of Health Majalengka Regency in 2000 that revealed from 94% infants who got their hepatitis B immunization of hepatitis B, only 6,28% got in early age (0-7 days). In trying to increase the number of infants to get early HB-1, the role of birth attendant becomes to be expected because the birth attendant is the first person who contact the baby and it is so hard to find the baby 0 - 7 days age in the community health centre, sub community health centre or integrated health post ("posyandu").
The aim of the study is to know the influence of the birth attendant to the first contact of hepatitis B immunization infant in Talaga District Majalengka Regency and the influenced other factors.
The research method uses unmatched case-control with the 193 babies as the number of the case sample (in accordance with the number of babies who get early HB-1 in Talaga District period August - December 2000), and a random control taken from the the baby who get the HB-1 not in early age for 193 babies also. So that the sample total is 386 persons. The data processing uses univariat, bivariat and unconditional multiple logistic regression analysis with software stata version 6.0.
The study result shows that the mother whose delivery her baby by health provider has more opportunity for 3,3 times to get early HB-1 than those are not by health provider, after being controlled by mother's occupation and its attitude on the hepatitis B immunization (OR: 3, 32, 95% CI: 2, 07-5, 32). And the mother whose are delivery her baby in a medical centre has more opportunity for 1, 6 to get early HB-1 than those whose are not held in medical centre (OR: 1, 62, 95% CI: 1, 05-2, 49). Whereas the influence of age, education, ante natal care and the mother's knowledge on the hepatitis B immunization are not significant.
To improve the number of early HB-1. It is important to increase the collaboration with the health provider (Obstetrician, midwife) to the promotion of hepatitis B immunization to the pregnant women when their ante natal care visited, and the advantage of opportunity to contact the baby to get the hepatitis B immunization.

 File Digital: 1

Shelf
 T 8439a.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T 8439
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2001
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 72 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T 8439 15-17-865285583 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 72496
Cover