PT Bursa efek Jakarta sebagai fasilitator perdagangan efek melakukan kegiatan berbasis teknologi mempunyai peran yang penting dan strategis didalam upaya pengumpulan dana dan peningkatan investasi di dalam negeri. Sebagai sebagai SRO (Self Regulatory Organization) harus dapat membangun kinerja yang tinggi dan mampu meningkatkan transparansi, menciptakan dan menyediakan sistem atas produk dan jasa yang lebih kompetitif, dan mampu mengoptimalkan potensi lokal serta mengambil keuntungan dari reposisi internasional.
Kegiatan yang spesifik dan bursa efek dan dilatar belakangi dengan sistem informasi dan sistem perdagangan saham yang difasilitasi oleh perusahaan sangat bersinggungan dengan tehnologi informasi yang canggih seperti sistem pencatatan saham dengan sistem pencatatan dua pagan, dan pengembangan sistem bursa khususnya sistem perdagangan saham dengan scnpless trading ( perdagangan tanpa warkat) yang mengintegrasikan kliring, penyelesaian dan depositors dan pengembangan sistem perdagangan yang menggunakan jaringan perdagangan jarak jauh (Remote Trading) dimana dengan sistem ini memungkinkan para pialang dapat melakukan transaksi dimanapun sehingga dengan sistem ini diharapkan bursa menjadi lebih efisien baik dari segi biaya maupun kecepatan penetrasi pasar. Banyak hal lain yang pada masa mendatang sesuai dengan tuntutan pasar global menuntut bursa efek agar mampu melakukan fungsi pelayanan di bidang perdagangan saham serta derivatifnya menuntut suatu pengelolaan yang memerlukan sumber daya manusia khusunya di bursa efek yang profesional dan yang berkompetensi.
Melihat jumlah dan komposisi karyawan PT Bursa Efek Jakarta pada saat ini sejumlah 325 karyawan termasuk karyawan tidak tetap dengan kualifikasi pendidikan formal pada jenjang tingkat SD sampai dengan SMA 43,2%, tingkat akademik 53,3% maka kualitas sumber daya manusia merupakan masalah bagi kinerja PT BEJ di masa depan mengingat perannya yang cukup strategis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik berupa analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi sebagai alat intepretasi variabel dan uji petik satu pihak sebagai alat uji signifikansi sampel terhadap populasi. Selanjutnya dengan macam data yang interval korelasi antar variabel dianalisis dengan tehnik korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan Tabel r-product untuk mengetahui hubungan pengaruh antar variabel yang menyebabkan fenomena ranking variabel tersebut terjadi. Dan hubungan antar strata dianalisis dengan menggunakan metode Chi-Square.
Dari hasil penelitian atas faktor Pemahaman Peran (Role Perception). Kemampuan (Ability), Motivasi (Motivation), Kesempatan Untuk Meningkatkan Kinerja (Opportunity to Perform) dan Usaha (Effort) yang mempengaruhi variabel knerja karyawan, terdapat dua puluh satu elemen variabel yang dominan memberikan persepsi yang perlu ditingkatkan karena menempati posisi paling rendah berdasarkan nilai yang dihipotesiskan masing-masing variabel Kemampuan, Motivasi, Pemahaman Peran dan Usaha.