UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pengaruh kecepatan gerakan udara, Gender, dan Kebiasaan Sarapan Terhadap Risiko Nyeri Kepala Sindrom Gedung Sakit (SGS) Pada Pekerja PT "D" di Jakarta = Influence of air movement, gender, and breakfast habit toward the risk of sick building syndrome headache among PT "D" employees in Jakarta, November 2002

Margaretha Winarti; Bastaman Basuki, supervisor (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Latar belakang. Gedung-gedung perkantoran bertingkat umumnya dilengkapi dengan sistim sirkulasi udara/pendingin secara buatan (air conditioning/AC) untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang nyaman. Penurunan kualitas udara di dalam gedung, akan menimbulkan gejala-gejala Sindrom Gedung Sakit (SGS). Nyeri kepala SGS (NK SGS) adalah salah satu dari gejala-gejala SGS. Oleh karena itu perlu dikaji mengapa masih terdapat faktor-faktor risiko terhadap timbulnya NK SGS.
Metode. Desain penelitian adalah studi kasus kontrol yang dilakukan di perkantoran PT "D" di Jakarta. Kasus adalah subjek dengan NK SGS, dan kontrol adalah subjek tanpa keluhan NK SGS. Kasus dan kontrol diidentifikasi melalui survei terhadap saluruh pekerja PT "D" pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2002.
Hasil. Subjek penelitian berjumlah 240 orang, dan yang menderita NK SGS sebanyak 36 orang (prevalensi NK SGS sebesar 15%). Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya NK SGS adalah kecepatan gerakan udara, gender, dan kebiasaan kadang-kadang sarapan. Bila dibandingkan dengan kecepatan gerakan udara yang normal, maka kecepatan gerakan udara yang cepat memperkecil risiko timbulnya NK SGS sebesar 0,43 kali (OR suaian = 0,43; 95% CI: 0,19-0,95). Bila dibandingkan dengan pekerja laki-laki, pekerja perempuan mempunyai risiko NK SGS hampir 3 kali lipat lebih besar (OR suaian = 2,96; 95% CI: 1,29-6,75). Pekerja dengan kebiasaan kadang-kadang sarapan, mempunyai risiko terkena NK SGS lebih kecil dibandingkan dengan yang biasa sarapan (OR suaian = 0,27; 95%C1: 0,10-0,96). Faktor suhu, kelembaban dan kebiasaan merokok, tidak terbukti berkaitan dengan NK SGS.
Kesimpulan. Kecepatan gerakan udara yang lambat dan gender perempuan memperbesar risiko NK SGS. Oleh karena itu perlu menambah kecepatan gerakan udara untuk mengurangi risiko timbulnya NK SGS, mengganti/memperbaiki sistim ventilasi/AC-sentral, memasang inhaust/exhaust fan, dan atau kipas angin langit-langit, terutama terhadap tempat kerja perempuan.

Influence of Air Movement, Gender, and Breakfast Habit toward the Risk of Sick Building Syndrome Headache among PT "D" Employees in JakartaBackground. High-rise office buildings are usually equipped with ventilation system/air conditioning to create a comfortable working environment, yet there is still incidence of Sick Building Syndrome (SBS) headache. The decrease of air quality inside the building will cause the symptoms of SBS. One of the SBS symptoms is SBS headache. Therefore, it is needed to identify risk factors of the SBS headache.
Method. The research design was a case control study at PT "D" office building in Jakarta. The case was subject who had symptom of SBS headache, and control was subject without SBS headache symptom. Case and control were identified through a survey toward all of PT "D" employees during May to August 2002.
Results. Subjects of this survey were 240 employees, and 36 of them have suffered from SBS headache (prevalence of SBS headache is 15%). The risk factors that affected the occurrence of SBS headache were air movement, gender, and breakfast habit. More fast air movement compared to the normal one decreased the risk of SBS headache for about 0.43 times (adjusted OR = 0.43; 95% CI: 0.19-0.95). Female employees compared to the males, have higher risk of getting SBS headache for almost 3 times (adjusted OR = 2.96; 95% CI: 1.29-6.75). Those employees who had breakfast irregularly, had a lower risk to SBS headache compared to those who had breakfast regularly (adjusted OR=0.31; 95%Cl: 0.09-0.84). The other factors such as temperature, humidity and smoking habit, are not proven to have correlation to SBS headache.
Conclusion. Slower air movement and female gender have proven increased the risk of SBS headache. Therefore it is recommended to increase the air movement to reduce the risk of SBS headache incidence, fixing the ventilation system centralized air-conditioning such as installing inhaust/exhaust fan and or ceiling in particular for women workplace.

 File Digital: 1

Shelf
 Pengaruh kecepatan-Full text (T 9757).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T9757
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xi, 66 hlm.: ill., 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T9757 15-17-111277272 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 72845
Cover