ABSTRAKInvestasi yang diharapkan oleh semua investor, adalah investasi yang dapat memberikan tingkat pengembalian atau return secara optimal. Namun investor juga dihadapkan pada ketidakpastian dari investasi tersebut, atau risiko dari investasi. Salah satu bentuk investasi yang menarik minat investor, adalah investasi dalam bentuk saham. Melalui investasi dalam bentuk saham investor berharap mendapatkan tingkat pengembalian (return) berupa capital gain, yaitu selisih antara harga jual dari harga bell saham, serta dividen.
Sebagai komoditas investasi, saham perusahaan go public sangat peka terhadap perubahan-perubahan atau peristiwa-peristiwa yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satu bentuk risiko pasar, adalah peristiwa politik diantaranya berupa proses pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu). Peristiwa Pemiiu 7 Juni 1999, adalah peristiwa politik dengan skala nasional yang dilaksanakan tidak sebagaimana biasanya dalam kurun waktu lima tahun sekali. Kekalahan Partai Golkar dan menangnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilu tersebut, menimbulkan berbagai spekulasi dikalangan pelaku pasar khususnya investor asing, karena menyangkut kelangsungan investasinya.
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan yang dikenal dengan istilah event study, yaitu pengamatan terhadap pergerakan harga dan aktivitas volume perdagangan saham. Penelitian dimulai dengan menyusun suatu hipotesis, kemudian menghitung return dan aktivitas volume perdagangan saham sampel. Selanjutnya dilakukan pengujian secara statistik terhadap hipotesis yang disusun, guna mengetahui tingkat signifikansinya untuk menolak atau menerima hipotesis dengan menggunakan statitstik uji t.
Dari hasil pengujian secara statistik, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1
2
3
Secara umum dari hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa Bursa Saham Indonesia dalam hal ini Bursa Efek Jakarta bereaksi terhadap informasi politik yang diterima berupa Pemilu.
Bursa Saham Indonesia bereaksi terhadap Peristiwa Pemilu 7 Juni 1999, yang ditunjukkan oleh adanya abnormal return yang signifikan yang diterima investor pads periode kejadian.
Rata-rata return saham yang diterima investor sebelum dengan setelah terjadinya peristiwa Pemilu, secara signitikan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.
Aktivitas volume perdagangan saham sebelum dengan setelah terjadinya peristiwa Pemilu, secara signifikan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.