Perguruan Tinggi memegang peranan penting dalam Pengembangan ilmu dan Teknologi yang sangat pesat pada saat ini; dan salah satu unsur penting dan malah terpenting dalam pengembangan ilmu dan teknologi tersebut adalah sumber daya manusia (pegawai) yang bekerja diperguruan tinggi, baik dosen maupun tenaga administrasi. Oleh sebab itu, perlu upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kinerja pegawai agar dapat menghasilkan yang terbaik.
Dengan Latar belakang pemikiran tersebut di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam tesis ini adalah berapa besar pengaruh faktor motivasi (faktor motivator dan faktor hygiene, menurut teori Herzberg) terhadap kepuasan kerja pegawai UKI, faktor-faktor motivasi apa saja yang signifikan dan tidak signifikan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai.
Untuk membahas masalah tersebut di atas, maka dilakukan penelitian, melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi pengajuan daftar pertanyaan kepada 256 responden (pegawai UKI) yang merupakan sampel dan melakukan studi kedalaman dengan wawancara kepada beberapa kelompok pegawai Berta kepada pegawai secara perorangan.
Untuk mengolah data dan mendapatkan hasil penelitian, maka dilakukan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif dengan memberi skor setiap jawaban pertanyaan, kemudian menganalisis jawaban tersebut dengan menggunakan model analisis statistik (regresi berganda) dan dibantu oleh peralatan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh faktor motivator dan faktor hygiene terhadap kepuasan kerja pegawai, baik terhadap pegawai secara keseluruhan, maupun terhadap pegawai administrasi ataupun pegawai edukatif.
Apabila dilihat pengaruh faktor-faktor motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai administrasi maka ditemukan r2 = 0,522, atau hanya 52% dapat dijelaskan oleh 15 variabel faktor motivasi sebagai prediktor. Demikian halnya pengaruh faktor motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai edukatif dimana r2 = 0,811 atau 81% dapat dijelaskan oleh 15 variabel faktor-faktor motivasi sebagai prediktor; sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan pengaruhnya terhadap pegawai secara keseluruhan dimana r2 = 0,487 atau hanya 49% dapat dijelaskan kepuasan kerja pegawai UKI oleh 15 variable prediktor.
Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi kepuasan kerja pada umumnya adalah faktor Hygiene, hanya satu faktor motivator dari 6 (enam) faktor motivasi yang signifikan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai administrasi dan pegawai edukatif; sedangkan kepuasan kerja pegawai secara keseluruhan semuanya 6 (enam) faktor yang signifikan berpengaruh adalah faktor Hygiene dan bukan faktor motivator. Banyak alasan mengapa demikian, dan untuk itu disarankan antara lain agar faktor motivator yang menghantar kepada kepuasan kerja pegawai dikondisikan oleh UKI; sedangkan untuk faktor hygiene perlu disempurnakan antara lain sistem manajemen, gaya kepemimpinan, disiplin pegawai, pengembangan karier, kompensasi, kondisi kerja, memperjeias hubungan dalam bekerja serta memberi penghargaan.