UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran pada karyawan PT. Friesche Vlag Indonesia tahun 2002

Triana Srisantyorini; Sumengen Sutomo, supervisor (Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Banyaknya peralatan (mesin) yang digunakan di perusahaan untuk melakukan proses produksi mempunyai potensi menjadi sumber bising, sehingga merupakan faktor resiko untuk terjadinya gangguan/keluhan karyawan yang bekerja di perusahaan yang bising tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tingkat kebisingan dan hubungannya dengan gangguanikeluhan yang dirasakan karyawan, serta dapat dijadikan dasar untuk program pencegahan dan perbaikan dalam usaha menanggulangi masalah kebisingan di perusahaan.
Desain penelitian yang digunakan potong lintang (cross sectional), dan alat ukur yang digunakan berupa daftar pertanyaan terstruktur (angket) yang dibagikan kepada karyawan PT. Friesche Valg Indonesia dengan jumlah responden 154 orang.
Hasil pengukuran tingkat kebisingan di bagian produksi berkisar antara 74,6 - 100,6 dB(A) dan di bagian administrasi 64,6 - 70,6 dB(A) hal ini melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan. Keadaan tempat kerja menurut responden cukup bising (77,3%) dan bising terus menerus adalah jenis suara yang paling menganggu (51,3%). Gangguan/keluhan yang paling dirasakan yaitu gangguan komunikasi (63,0%), gangguan kenyamanan (51,9%), keluhan setelah selesai bekerja (53,2%), dan penurunan pendengaran (28,6%). Karyawan yang selalu menggunakan alat pelindung telinga (55,1%) dan jenis alat pelindung yang sering digunakan ear plug/sumbat telinga (32,5%).
Tingkat kebisingan di tempat kerja dan jenis suara yang paling menganggu berhubungan bermakna dengan gangguan/keluhan. Karakteristik karyawan yang berhubungan bermakna dengan gangguan/keluhan yaitu umur, masa kerja, dan frekuensi penggunaan alat pelindung telinga, Variabel unit/bagian kerja, dan lama pemajan perhari tidak berhubungan bermakna dengan gangguan/keluhan.
Perlu adanya pengukuran tingkat kebisingan dan pemeriksaan kesehatan telinga dengan audiometri secara berkala. Perusahaan lebih mengefektifkan penggunaan dan pemeriksaan secara berkala alat pelindung telinga, serta memberikan penyuluhan kepada karyawan mengenai kebisingan dan alat pelindung telinga, juga memperhatikan jenis alat pelindung telinga yang nyaman dan tidak mengganggu saat digunakan oleh karyawan.
Daftar bacaan : 35 (1973 - 2000)

Noise Level and Hearing Disturbance on PT. Friesche Vlag Indonesia Employee 2002The excessive equipment that is used in a company to do the production process has a potential to be a noise source, and it is a risk factor for the employee who works at those place to get disturbance.
The purpose of this study is to get an information on noise level and the association with the disturbance felt by the employee, and can be the base for prevention program as an effort to handle the noise problem at the company.
The design of the study is cross sectional, measurement instrument that is used are structured question list (angket) which is to the employee of PT. Friesche Vlag Indonesia with 154 respondent.
The result on noise level measurement at the production section is around 74,6 - 100,6 dB(A), 64,6 - 70,6 dB(A) in the administration section, which is over the threshold limit level. According to the employee the work place condition is quite noisy (77,3%) and continues noise is the most annoying sound (51,3%).
The disturbance that is felt most is communication disturbance (63,0%), pleasant disturbance (51,9%), complaint after work (53,2%), and hearing loss (28,6%). Employee who always wear ear protect equipment (55,1%) and the protection equipment that is often use is ear plug (32,5%).
Noise level at the work place and the sound that is most annoying are significantly correlated with disturbance. Employee characteristic that is significantly correlated wit disturbance are age, work period, and using ear protection equipment frequency. Work unit variable and exposure duration each day are not significantly correlated with disturbance.
There need to be a routine noise level measurement audiometri. Company should effectively encourage the use and to check the ear protection regularly, and give the information to the employee about noise and ear protection equipment, and to day attention on the comfortability of the ear protection equipment and will not disturb the employee while it is used.
References : 35 (1973 - 2000)

 File Digital: 1

Shelf
 Tingkat-Full text (T 10790).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T 10790
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2002
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T 10790 15-17-906061248 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 73377
Cover