Perkembangan perdagangan internasional, baik yang menyangkut kegiatan di bidang impor maupun ekspor akhir-akhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pesatnya kemajuan di bidang tersebut ternyata menuntut diadakannya suatu sistem dan prosedur kepabeanan yang lebih efektif dan efisien serta mampu meningkatkan kelancaran arcs barang dan dokumen. Dengan kata lain, masalah birokrasi di bidang kepabeanan yang berbelit-belit merupakan perrnasalahan yang nantinya akan semakin tidak popular.
Adanya kondisi tersebut, tentunya tidak terlepas dari pentingnya pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk terus melakukan berbagai kebijaksanaan diantaranya penerapan sistem post audit yang ternyata masih digunakan oleh para pelaku usaha melakukan pelanggaran seperti penyelundupan, manipulasi dokumen dan lain sebagainya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi apakah sistem post audit yang diterapkan oleh DJBC dapat mendorong perdagangan internasional di Indonesia sekaligus menganilis dampak-dampak yang ditimbulkan oleh penerapan sistem ini di lihat dan sisi kerugian yang timbulkan bagi negara.
Penelitian ini diawali dengan menganalisis volume perdagangan internasional Indonesia baik ekspor maupun impor dikaitkan dengan penerapan sistem post audit yang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang datanya didapat dari pihak-pihak yang berkompeten serta wawancara langsung dengan orang-orang yang berinteraksi langsung dengan pelaku perdagangan internasional. Dengan demikian dapat dievaluasi penerapan sistem post audit dalam mendorong perdagangan internasional di Indonesia.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem post audit yang diterapkan oleh DJBC dapat mendorong perdagangan intemasional Indonesia sekaligus masih dijadikan celah oleh para pelaku usaha dan oknum aparat DJBC melakukan pelanggaran yang dapat merugikan perekonomian negara. Oleh karena itu, reward & punishment mutlak diberlakukan bagi kedua belah pihak serta pemahaman yang dalam terhadap sistem post audit ini sehingga nilai positifnya dapat terus ditingkatkan dan sekaligus meminimalisir dampak-dampak negatif yang timbulkan.