UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Anekdot sebagai simbol ekspresif : studi tentang penggunaan anekdot pada dosen dan mahasiswa di Universitas Negeri Semarang

Mukh Doyin; James Danandjaja, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

Tesis ini bertujuan untuk mencari alasan mengapa dosen dan mahasiswa di UNNES menggunakan anekdot sebagai simbol ekspresifnya dalam merespons kejadian dan keadaan di sekelilingnya dan untuk mengungkapkan makna yang ada di balik penggunaan anekdot tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam tesis ini digunakan pendekatan holistik dengan metode wawancara mendalam dan pengamatan terlibat, serta prinsip intertekstualitas dalam analisis datanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anekdot yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa di UNNES cukup bervariasi, baik dilihat dari sasaran-anekdot dengan sasaran tokoh dalam karnpus dan anekdot dengan sasaran tokoh luar kampus; topik-- anekdot sosial, anekdot politik, anekdot agama, dan anekdot akademik; asal-anekdot dari dalam, anekdot hasil adaptasi, dan anekdot dari luar; maupun tempat berlakunya--anekdot yang bersifat esoteris dan eksoteris. Ada dua fungsi anekdot yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu fungsi primer-sebagai sarana pelampiasan perasaan yang berhubungan dengan ketidaksukaan, ketidakpuasan, kejengkelan, kebencian, kemarahan, dan perasaan-perasaan semacamnya-dan fungsi sekunder--sebagai bahan hiburan (pengisi waktu luang, untuk selingan, untuk memunculkan suasana ceria, dan untuk memunculkan suasana keakraban), sebagai analogi dalam menjelaskan sesuatu, sebagai contoh dalam menjelaskan sesuatu, sebagai penarik perhatian, dan sebagai alat untuk menilai orang lain.
Anekdot-anekdot digunakan dengan berbagai alasan. Alasan-alasan tersebut adalah karena anekdot sesuai dengan prinsip ketidaklangsungan masyarakat Jawa, pemakai dapat melimpahkan tanggung jawab pada sifat anekdot-anonim dan milik kolektif, anekdot bersifat lucu, dan karena anekdot mudah ditemukan, bahkan dapat dibuat sendiri. Dalam penggunaan anekdot tersebut ditemukan juga kendala-kendala, baik yang berasal dari pencerita maupun dari pendengar; namun selalu ada cara untuk menanggulanginya.
Dengan adanya berbagai macam jenis, fungsi, dan penggunaan anekdot seperti tersebut di atas, terlihatlah bahwa anekdot merupakan kebutuhan integratif bagi dosen dan mahasiswa. Dalam anekdot yang disampaikan tersebut terkandung makna-makna tertentu. Oleh karena itu, anekdot dalam kasus ini dapat juga dikatakan mempunyai makna sebagai simbol ekspresif, dalam arti menjadi sarana pengungkapan perasaan penggunanya.
Ungkapan perasaan yang dapat berupa ketidaksukaan, ketidaksenangan, ketidaksetujuan, ketidakpuasan, kemarahan, atau perasaan-perasaan semacamnya akan menjadikan penggunanya merasa lega, bebas dari himpitan yang ada dalam batinnya. Lepasnya ketegangan emosi yang kemudian memunculkan kepuasan itu disaranai oleh anekdot. Oleh karena itu, anekdot juga mempunyai makna penting sebagai katarsis jiwa bagi penggunanya.

 File Digital: 1

Shelf
 T1603-Anekdot sebagai-TOC.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T1603
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T1603 15-19-642240798 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 73847
Cover