Narkoba bukan benda asing di negeri kita sebab banyak pihak baik pemerintah, LSM dan lembaga pendidikan telah mempublikasikan bahaya narkoba. Namun anehnya masih banyak orang khususnya remaja dan pelajar yang terjebak dan tanpa sadar memakai narkoba untuk kemudian menjadi pecandu narkoba. Hal demikian terjadi pada Andi-Hen-Indra-Wulan-lta, mereka mahasiswa Universitas X di Banten. Penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh narkoba terhadap prestasi belajar.
Penelitian memakai data kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan Kasus Andi-Heri-Indra-Wulan-Ita. Kelima orang tersebut adalah pemakai narkoba, mereka merupakan teman satu kelompok yang selalu bersarna-sama balk di dalam maupun di luar kampus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Andi-Heri-lndra-Wulan-Ita menjadi pengguna narkoba setelah melakukan proses pembelajaran sosial mengenai pemakaian narkoba. Pertama, Kasus mempelajari narkoba karena bujukan teman kelompok. Kedua, terjadi komunikasi intensif dalam kelompok inti (Audi-Heri-Indra-Wulan-ita). Ketiga, Kasus memberi frekuensi, durasi, prioritas, dan intensitas yang Iebih besar terhadap narkoba dibandingkan perhatian mereka terhadap prestasi belajar. Disamping itu, lingkungan sosial yang bersikap antipati dengan memberi cap pecandu narkoba pada Kasus, telah mendorong Kasus memposisikan diri sebagai pecandu narkoba yang sebenarnya. Terdapat perbedaan penting antara sebelum dan sesudah Kasus menjadi pengguna narkoba.
a. Indeks prestasi menurun, Indeks Prestasi Kasus sebelum memakai narkoba adalah baik. Setelah menjadi pemakai narkoba indeks Prestasi mereka menjadi berkurang.
b. Kegiatan kampus berkurang. Sebelum memakai narkoba Kasus banyak mengikuti kegiatan kampus dan di luar kampus. Setelah memakai narkoba Kasus tidak aktif lagi dalam organisasi kemahasiswaan.
c. Interaksi sosial berkurang. Setelah memakai narkoba, interaksi sosial antara Kasus dengan lingkungan sosial menjadi kurang harmonis.
Dengan demikian, narkoba memberi pengaruh negatif terhadap prestasi belajar.