UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Revisi marga arenga (Palmae)

Johanis Palar Mogea; Kostermans, A.J.G.H., promotor ([Publisher not identified] , 1991)

 Abstrak

Revisi marga Arenga dilakukan dengan memanfaatkan data-data morfologi, anatomi, geografi dan ekologi. Kunci identifikasi seksi dan jenisnya disajikan, berikut pertelaan lengkapnya. Jenis-jenis tersebut tetap ditampung dalam seksi Arenga (12 jenis) dan seksi Didymosperma (10 jenis). Marga ini sebelumnya memiliki 23 jenis dengan 2 varietas, dalam revisi ini direduksi menjadi 22 jenis dengan 4 varietas, termasuk penambahan 4 jenis dan satu anak jenis yang baru pertama kali dipertelakan, yaitu: tiga jenis yang berasal dari Sumatra (A. longipes, A. talamauensis dan A. plicata), satu jenis dari Kalimantan (A. distincta) serta satu anak jenis yang tersebar di Kep. Ryukyu, Taiwan dan Hainan (A. tremula subsp. longistamina). Selain itu disusun 4 kombinasi dan 9 sinonim baru.
Marga ini tersebar luas mulai dari India, Assam Utara, Asia Tenggara sampai ke Papua Nugini; kemudian dari Kep. Ryukyu, Taiwan, Cina Selatan, P. Christmas di Lautan Hindia sampai ke Queensland (Australia Utara). Sebagian besar tumbuh di dataran rendah hutan hujan tropika. Ada 10-jenis yang endemik. Populasi A. retroflorescens dan A. caudata var. stenophylla agak jarang; A. gracilis, A. nana, A. talamauensis, dan A. plicata sangat jarang; status kelangkaan A. listeri rawan; dan A. longipes genting. Lebah Trigona irridipennis merupakan serangga penyerbuk utama pada aren (A. pinnata)
Aren telah lebih dari 200 tahun dibudidayakan khususnya di Indonesia , untuk dimanfaatkan tepung dan gulanya, kegunaan lainnya antara lain: sebagai bahan baku untuk bermacam-macam kerajinan tangan, peralatan serta perlengkapan rumah tangga, dan untuk penghijauan. Potensi tumbuhan ini dalam perhutanian dan sebagai sumber bahan baku kayu peralatan dan bangunan dapat diharapkan.
Sagu baruk (A. microcarpa) dapat disarankan untuk dikembangkan sebagai tanaman pertanian sumber karbohidrat. Tepung dari jenis yang lainnya (A. tremula subsp. longistamina, A. brevipes dan A. undulatifolia) dapat pula dimakan.
Ada 6 jenis Arenga yang berpotensi sebagai tanaman hias. Satu di antaranya (A. caudata var. hookeriana) terindah sebagai tanaman pot.

A revision of the genus Arenga was carried out using morphological, anatomical, geographical and ecological data. A key of identification to the sections and species, as well as full descriptions of the species are given. These species are still accommodated in the section Arenga (12 species) and Didymosperma (10 species). The genus which was previously consists of 23 species with 2 varieties, in this revision it was reduced into 22 species with 4 varieties, including 4 species and 1 subspecies which were described for the first time, namely: A. longipes, A. talamauensis, A. plicata (all from Sumatra); A. distincta (from Borneo), and A. tremula subsp. longistamina which is distributed in the Ryukyu Islands, Taiwan and Hainan are described for the first time. In addition 4 new combinations and 9 new synonyms are presented.
The genus is widespread from India, Upper Assam, India, throughout S.E. Asia to Papua New Guinea; and from the Ryukyu Islands, Taiwan, South China, Christmas Island of the Indian Ocean to Queensland (North Australia). Most of them grow on lowlands of tropical rainforests. There are 10 endemic species. The wild populations of A.retroflorescens and A. caudata var. stenophylla are fairly rare; A. nana, A. gracilis, A. tala﷓
mauensis, and A. plicata are very rare; the conservation status of A. 7isteri is vulnerable, and A. longipes is endangered. Trigona irridipennis is the main insect pollinator in the sugarvalrn (A. pinnata).
The sugar palm has been in semi cultivation since more than two hundred years; mainly in Indonesia for its flour and sugar. Other uses such as for handicrafts, various household tools and equipments, and reforestation are widely known; in addition, its utilization in agro-forestry and as a raw material for wood industry and constructions may be expected.
Saqu baruk (A. microcarpa) may be suggested as a new carbohydrate-producing crop. Edible flour may be obtained as well from A. brevipes, A. undulatifolia and A. tremula subsp. longistamina.
Six species may be potential ornamentals; one of them (A. caudata var. hookeriana) is the most attractive indoor plant.

 File Digital: 1

Shelf
 D218-Johanis Palar Mogea.pdf :: Unduh

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Membership
No. Panggil : D218
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1991
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D218 D00218 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 74077
Cover