Memiliki kehidupan yang lebih baik merupakan kebutuhan dasar bagi umat manusia yang membutuhkan proses perubahan dari masa kini menuju kehidupan yang lebih baik di masa depan. Kebutuhan akan perubahan dalam suatu tatanan organisasi perusahaan dipicu oleh evolusi perubahan jaman dan terobosan teknologi. Fenomena ini menyebabkan pergeseran paradigma sehingga mengakibatkan perubahan tata cara dalam lingkungan bisnis.
Kondisi pasar lokal yang lesu karena krisis multi dimensi di Indonesia menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan proyek yang mengakibatkan revenue perusahaan menurun. Kombinasi dari kondisi ini dan tuntutan perubahan jaman di atas menjadikan pemicu dan latar belakang perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat menaiki kurva kedua masa depan yang lebih baik.
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, penulis sebagai salah satu karyawan perusahaan melihat ada beberapa hal menarik untuk diteliti sebagai masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah seluruh level organisasi sudah mengetahui, memahami dan siap dalam menerima suatu program perubahan?
2. Apakah seluruh level organisasi sudah mempunyai komitmen yang cukup kuat terhadap program perubahan?
3. Adakah korelasi antara faktor-faktor perubahan?
4. Diantara faktor yang ada, faktor manakah yang harus diprioritaskan dalam pelaksanaan program perubahan?
5. Bagaimana pendekatan yang cocok untuk diaplikasikan sebagai panduan langkah-langkah perubahan kedepan?
Kerangka alur proses perubahan memakai pendekatan LaMarsh: , The Managed Change Process, dimana kerangka ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan komitmen dari stakeholders terhadap perubahan, mempersiapkan perubahan, merencanakan perubahan, implementasi perubahan serta bagaimana membuat perubahan dapat berkelanjutan (sustain).
Untuk itu diperlukan pengukuran tingkat korelasi dari faktor-faktor perubahan kemudian dilakukan gap analysis untuk mengetahui gap antara kondisi masa kini dan harapan masa depan, sehingga dapat disusun prediksi prioritas perubahan dan rencana tindak lanjut perbaikan terhadap faktor-faktor perubahan.
Setelah ditentukan susunan Skala prioritas dan rencana perbaikan yang diperlukan, selanjutnya dengan dikombinasikan dengan kriteria MBNQA (Malcolm Baidridge - National Award) dapat disusun urutan langkah-langkah perubahan beserta target skor yang harus dicapai dan jadwal tahapan pelaksanaannya, sebagai rencana tata kelola suatu proses perubahan
Dengan tata kelola perubahan yang terencana dengan baik diharapkan dapat mengurangi cycle time, mengurangi cost of change dan. meningkatkan quality of change, sekaligus mewujudkan skor perusahaan kelas dunia (world class company) sesuai dengan sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan.
Metoda penelitian yang digunakan untuk menentukan tingkat kesiapan perubahan (change readiness) dan tata kelola perubahan adalah memakai survey kesiapan organisasi dengan cara mengukur persepsi stakeholders terhadap faktor-faktor perubahan. Teknik sampling memakai stratified random sampling, mengingat populasi organisasi yang heterogen berlapis-lapis dengan ukuran sample (sample size) yang disesuaikan secara proporsional berdasarkan masing-masing lapisan jabatan. Dengan demikian persepsi disemua level bisa terwakili sehingga seluruh persepsi responden yang mewakili potret perusahaan secara keseluruhan dapat diketahui.
Kesimpulan penelitian dapat diketahui tingkat kesiapan dari stakeholders dalam menerima perubahan dan juga diketahui bahwa semakin rendah tingkat korelasi maka gap akan semakin besar. Dengan demikian dapat disusun urutan prioritas langkah perubahan dimana faktor perubahan dengan tingkat korelasi paling rendah dengan gap paling besar diletakkan pada urutan pertama, sedangkan faktor perubahan dengan tingkat korelasi paling tinggi dengan gap paling kecil diletakkan pada urutan terakhir dalam upaya perbaikan.
Rancangan ini menghasilkan suatu road map program perubahan beserta analisisnya dan rekomendasi langkah-langkah komprehensif yang dapat dipakai serta solusi yang ditawarkan didalam mengelola perubahan di suatu perusahaan bisnis. Hal inilah yang disebut sebagai upaya perbaikan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan yang baru berdasarkan landasan praktis, data potret perusahaan serta teori manajemen perubahan yang didapatkan oleh penulis selama menjalankan penelitian dan mengikuti perkuliahan bidang studi administrasi bisnis internasional.