Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta dalam rangka melaksanakan tugas di bidang kebersihan lingkungan telah menetapkan visi dan misi yaitu "Menjadikan kota Jakarta yang bersih, sebersih ibukota yang telah maju dengan memberdayakan masyarakat". Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, Dinas Kebersihan Provinsi DK1 Jakarta menghadapi berbagai tantangan, khususnya terkait dengan kualitas kinerja aparatur Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta. Dalam kaitan ini, permasalahan yang muncul adalah
(1) Bagaimana gambaran profil sumber daya aparatur saat ini?
(2) Bagaimana implikasi profil sumber daya aparatur saat ini terhadap perencanaan stratejik pengembangan sumber daya aparatur? (3) Bagaimana perencanaan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk merealisasikan visi Dinas Kebersihan?
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah (1) Untuk memperoleh gambaran atau profil sumber daya aparatur (2) Untuk menganalisis implikasi profil sumber daya aparatur Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta (3) Untuk menganalisis jenis-jenis pendidikan dan pelatihan yang diperlukan oleh masing-masing unit. Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah sebagai bahan masukan untuk pertimbangan perumusan kebijakan perencanaan pengembangan sumber daya aparatur.
Dari segi metode penelitian, pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini pada dasarnya pendekatan kuantitatif. Sedangkan tipe penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Populasi penelitian ini adalah seluruh aparatur di lingkungan Kantor Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian adalah 773 orang yang berasal dari 9 unit satuan kerja di lingkungan Kantor Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil studi lapangan melalui teknik wawancara, diskusi kelompok inti dan studi dokumentasi data kepegawaian sebagaimana yang tertuang dalam DUK diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Sebagian besar pegawai di lingkungan Kantor Dinas Kebersihan berusia produktif, dengan latar belakang pendidikan SD dan SLTA. Ditinjau dari kebutuhan diktat, maka setiap unit satuan kerja memerlukan berbagai jenis diktat. Adapun jenis pendidikan yang relevan dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis jenjang pendidikan antara lain Pascasarjana (S2) sebanyak 32 orang dengan 13 disiplin ilmu, Strata-1 sebanyak 89 orang dengan 17 disiplin ilmu, dan Diploma 215 orang dengan 31 disiplin ilmu. Sedangkan jenis-jenis pelatihan yang dibutuhkan terbagi ke dalam tiga kelompok antara lain diklatpim sebanyak 66 orang dengan tiga jenis diklatpim, diktat teknis manajemen sebanyak 190 orang dengan 11 jenis pelatihan, dan diktat teknis substantif sebanyak 492 orang dengan 27 jenis pelatihan.
Atas dasar gambaran profil saat ini, dalam penelitian ini diajukan rekomendasi kebijakan yang terkait dengan perencanaan stratejik perekrutan karyawan, sistem pengorganisasian pekerjaan, sistem pembinaan karir, pengembangan kemampuan pegawai dan perlunya pengembangan sistem informasi kepegawaian.