Menghadapi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada kondisi perekonomian dunia yang tidak pasti, maka tidak ada pilihan lain setiap organisasi harus dapat melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Tujuannya adalah agar lingkungan organisasi dapat unggul dalam daya saing, baik di pasar domestik maupun pasar global. Masalah produktivitas sebenarnya merupakan salah satu fokus utama permasalahan sumber daya manusia karena di dalamnya sudah meliputi efisiensi, efektivitas, dan kualitas sesuai yang dihasilkan oleh manusia sebagai sumber yang berdaya.
Untuk pencapaian produktivitas kerja yang tinggi dan berkualitas, maka organisasi harus memiliki budaya organisasi dan kepemimpinan yang kuat punya daya respon yang tinggi terhadap kecenderungan perubahan global agar organisasi selalu tampil kompetitif. Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dan kepemimpinan dengan produktivitas kerja pemeriksa paten pada Direktorat Paten.
Populasi penelitian adalah seluruh pemeriksa paten yang berjumlah 58 orang dan kelompok pimpinan yang berjumlah 5 orang, dengan teknik pengumpulan data primer melalui penyebaran kuesioner dalam bentuk angket berjumlah 55 sampel responden. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah program SPSS for Windows. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara variabel Y dan X.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui analisis statistik, maka terdapat hubungan budaya organisasi dengan produktivitas kerja adalah positif dengan koefisien korelasi 0,408 dengan demikian kategori interpretasinya adalah tergolong sedang. Artinya terdapat hubungan antara variabel budaya organisasi dengan variabel produktivitas yang menunjukkan adanya korelasi yang tergolong sedang, positif dan signifikan antara kedua variabel sehingga menguatnya nilai-nilai budaya organisasi pada Direktorat Paten mempunyai pengaruh yang tergolong sedang terhadap peningkatan produktivitas kerja pemeriksa paten pada Direktorat Paten tersebut.
Hubungan variabel kepemimpinan dengan produktivitas kerja adalah positif dengan koefisien korelasi 0,373 dengan demikian kategori interpretasinya adaiah termasuk kategori rendah. Artinya terdapat hubungan antara variabel kepemimpinan dengan variabel produktivitas kerja pemeriksa paten yang menunjukkan adanya korelasi yang tergolong rendah, positif dan signifikan antara kedua variabel sehingga nilai-nilai kepemimpinan pada Direktorat Paten mempunyai pengaruh yang tergolong rendah terhadap peningkatan produktivitas kerja pemeriksa paten pada Direktorat Paten.
Hubungan budaya organisasi dan kepemimpinan secara bersama-sama dengan produktivitas kerja adalah positif dengan koefisien korelasi 0,409 dengan demikian kategori interpretasinya adalah tergolong sedang. Artinya terdapat hubungan antara variabel budaya organisasi dengan variabel produktivitas kerja yang menunjukkan adanya korelasi yang tergolong sedang, positif dan signifikan antara kedua variabel sehingga menguatnya nilai-nilai budaya organisasi dan nilai-nilai kepemimpinan pada Direktorat Paten mempunyai pengaruh yang tergolong sedang terhadap peningkatan produktivitas kerja pemeriksa paten pada Direktorat Paten tersebut.
Untuk budaya organisasi perlu memperhatikan inisiatif individu, kebersamaan, dukungan dari manajemen, pola komunikasi, budaya belajar, dan kontrol dari pimpinan, sehingga dapat mengujudkan suatu budaya organisasi Direktorat Paten yang kuat dan mampu meningkatkan produktivitas kerja pemeriksa paten.
Untuk kepemimpinan perlu memperhatikan gaya kepemimpinan yang memiliki kemampuan mengarahkan, kemampuan sebagai agen perubahan, kemampuan sebagai juru bicara, kemampuan membimbing, kemampuan memimpin, pengambitan keputusan, pemberian motivasi, dan cara berkomunikasi untuk mengujudkan nilai-nlai budaya organisasi dan kepemimpinan yang kuat sehingga mampu meningkatkan produktivitas pemeriksa paten.
Untuk produktivitas kerja perlu memperhatikan budaya organisasi dan kepemimpinan supaya dapat tercapai tindakan yang konstruktif, percaya diri, mempunyai rasa tanggung jawab, cinta terhadap pekerjaan, mempunyai pandangan ke depan, mampu menyelesaikan pekerjaan, dapat menyesuaikan diri, mempunyai kontribusi positif dan mempunyai potensi, dengan demikian akan terdapat hubungan yang sangat kuat antara budaya organisasi dan kepemimpinan dengan produktivitas kerja pemeriksa paten, sehingga dapat dicapai peningkatan produktivitas kerja pemeriksa paten.