Bisnis diharapkan mencapai kinerjanya yang terbaik melalui koordinasi mekanisme pasar dan hierarki. Melalui jaringan, fleksibilitas dan sinergis bisnis dapat diraih. Optimalisasi bisnis melalui keinginan tereduksinya biaya transaksi turut menentukan jaringan bisnis yang dibangun.
Permasalahan penelitian adalah Bagaimana Jaringan Bisnis Cina Perantuan di Kotamadya Kupang, apakah faktor-faktor penentunya dan seberapa jauh pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap Jaringan Bisnis Cina Perantauan di Kotamadya Kupang. Guna menjawab permasalahan tersebut data yang relevan dikumpulkan dengan menggunakan teknik angket, wawancara, berpedoman pada daftar pertanyaan terstruktur dan wawancara mendalam terhadap informan kunci. Selain itu dilakukan pengumpulan data melalui studi dokumentasi dan kepustakaan, serta observasi lapangan.
Hasil analisis parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat yang terbentang dari hubungan yang paling kuat sampai hubungan terlemah sebagai berikut : Biaya-biaya transaksi, Kehandalan, Konektifitas, Intensitas, Nilai-nilai sentral yang dianut dan Densitas.
Terpenting dari penelitian ini bahwa kepercayaan, kejujuran yang diwujudkan dalam bentuk kurang urgennya kontrak eksplisit (explicit contractual) menjadi basis jaringan bisnis Cina Perantauan di Kotamadya Kupang karena sudah saling kenal mengenal adanya ikatan-ikatan kekeluargaan, saling berkomunikasi, saling membantu dan adanya biaya transkasi yang tereduksi. Namun demikian dalam praktek Bisnis Cina Perantuan di Kotamadya Kupang masih dijumpai perilaku curang di antara mereka yang diwujudkan dalam bentuk pengembalian bantuan modal/pinjaman tidak tepat waktu dan jumlah hutang yang dikembalikan tidak sesuai dengan kesepakatan semula, barang yang dipesan lebih rendah kualitasnya. Sehingga timbul konflik yang diredam dengan cara anggota yang berlaku curang tersebut didepak ke luar dari jaringan yang berupa tidak mempunyai akses terhadap informasi, dan dianggap mati sebagai sanksi sosial yang cukup berat.
Dengan demikian membangun kinerja sukses bisnis pada umumnya penentu kebijakan dapat belajar dari sukses Cina Perantauan yang bertumpu pada jaringan bisnis. Di dalam membentuk jaringan bisnis, nilai-nilai sentral perlu direkayasa sedemikian rupa guna menghindari perilaku curang yang berimplikasi meningkatnya biaya transaksi. Cara yang ditempuh yakni menempatkan mekanisme eksplisit dan implisit kontraktual secara proporsional.