ABSTRAKStudi yang dilakukan dalam rangka penyusunan tesis ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk literatur yang disitir, peringkat buku yang sering disitir, peringkat majalah yang sering disitir, karakteristik literatur yang sering disitir ilmuwan kependudukan di Indonesia selama periode 1990-1998, dan lama keusangan literaturnya. Kemudian, temuan penelitian ini dibandingkan dengan temuan penelitian analisis sitiran bidang kependudukan sebelumnya dan mencoba untuk mengmukan penjelasan tentang perbedaan atau persamaan temuan penelitian tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode analisis sitiran dengan obyek penelitiannya adalah daftar kepustakaan artikel yang terdapat dalam majalah ilmiah bidang kependudukan yaitu Majalah Demografi Indonesia, Journal of Population, dan Populasi yang terbit di Indonesia antara tahun 1990-1998. Jumlah artikel yang dianalisis sebanyak 172 judul dengan total sitiran mencapai 2.828 buah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk monograf merupakan bentuk literatur yang sering disitir ilmuwan kependudukan (43,6 persen), disusul bentuk majalah (26,3%), terbitan pemerintah (9,4%), makalah (8,9%), laporan penelitian (5,1%), tesisldisertasi (2,7%), dan bentuk-bentuk lain (4%). Sebanyak 14 judul buku yang sering disitir dengan peringkat pertama ditempati buku berjudul Of-farm Employment in the Development of Rural Asia. Ada 18 judul majalah yang sering disitir dengan lima besar teratas ditempati oleh Population and Development Review, Prisma, Bulletin of Indonesian Economics Studies, Demography, dan Population Studies.
Dilihat dari segi pemakaian literatur menurut karakteristik, sebagian besar (69%) sitiran berbahasa Inggris, dan sebagian kecil (30%) menggunkan bahasa Indonesia. Subyek literatur yang paling sering disitir termasuk dalam kelas 304 DDC edisi 20 (36,2%), kelas 331 (9,9%), kelas 306 (8,2%), kelas 613 (6,7%), dan kelas 307 (5,8%). Dari kelas 304, subyek literatur kependudukan yang paling sering disitir adalah kelas 304.6 (30%), kelas 304.66 (16,3%), kelas 304.63 (12,8%), dan kelas 304.8 (12,3%).
Ada 38 ilmuwan kependudukan yang sering disitir selama periode 1990-1998 dengan empat peringkat teratas berturut-turut ditempati oleh Masri Singarimbun, Terence H. Hull, Aris Ananta, dan Graeme Hugo. Sebagian besar (47,2%) usia literatur yang paling sering disitir berada pada kelompok 00-05 tahun, disusul kelompok 06-10 tahun (25,1%), kelompok 11-15 tahun (13,3%), 16-20 tahun (6,8%), 21-25 tahun (3,2%), 26-30 tahun (1,5%) dan di atas 30 tahun (2,9%). Sementara paro hidup literatur bidang kependudukan selama periode 1990-1998 adalah 5,6 tahun.
Temuan penelitian ini kemudian dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Hasilnya menunjukkan bahwa temyata tidak ada perbedaan peringkat bentuk literatur yang sering disitir dari temuan penelitian ini dengan temuan penelitian Soimatun, dimana bentuk monograf berada pada peringkat pertama, disusul bentuk majalah pada urutan kedua. Namun, ada perbedaan persentase peringkat bentuk literatur yang sering disitir clan temuan penelitian ini dengan temuan penelitian Soimatun, dimana (1) pemanfaatan bentuk monograf pada penelitian ini persentasenya mencapai 43,6 persen sedangkan pada penelitian Soimatun hanya 27,5 persen; (2) pemanfaatan bentuk majalah pada penelitian ini persentasenya mencapai 26,3 persen sedangkan pada penelitian Soimatun hanya 25,6 persen.
Ada perbedaan peringkat bentuk literatur yang sering disitir dari temuan penelitian ini dan temuan penelitian Soimatun dengan penelitian Pasquariella, dirnana pada penelitian ini dan Soimatun bentuk monograf berada pada peringkat pertama dan bentuk majalah pada urutan kedua. Sebaliknya ternuan penelitian Pasquariella menunjukkan bahwa bentuk majalah menempati peringkat pertama sedangkan monograf pada peringkat kedua.
Ada tiga judul majalah yang sama-sama menempati peringkat 10 besar pada tiga penelitian. Ketiga majalah tersebut adalah Demography, Population Studies, dan Studies in Family Planning. Ada empat judul majalah yang sama-sama menempati peringkat 10 besar pada penelitian ini dan penelitian Soimatun namun tidak termasuk dalam kelompok 10 besar temuan penelitian Pasquariella. Keempat majalah tersebut adalah Population and Development Review, Prisma, Bulletin of Indonesian Economics Studies, dan Majalah Demograf Indonesia.
Dari segi usia literatur yang sering disitir, tiga penelitian menunjukkan kecenderungan yang sama untuk menyitir literatur yang berusia muda. Literatur yang berusia kurang dari atau sama dengan 10 tahun mencapai 72,3 persen pada penelitian ini, 73,5 persen pada penelitian Siti Soimatun, dan 53,6 persen pada penelitian Pasquariella. Persentase sitiran berbahasa Inggris sangat dominan pada penelitian ini dan Soimatun, bahkan penggunaannya cenderung meningkat dimana pada penelitian ini persentasenya mencapai 68,7 persen sementara pada penelitian sebelumnya 64,7 persen (Soimatun).
The aim of the study is to identify the most frequently cited types of document, the rank of the books most frequently cited, the rank of the journal most frequently cited, literature characteristics (subject, age, and language) most frequently cited by population scientists during the period 1990-1998, and their half-life. Then, the result of this study will be compared with the result of similar citation analysis studies in population literature and how the difference and similarity could be explained.The object of the study is the bibliography of the population articles in the three-population journals: Majalah Demografi Indonesia, Journal of Population, and Populasi, which were published in Indonesia during the period 1990-1998. There were 172 titles of journal articles with a total of 2.828 citations.This study has discovered that the most frequently cited document type is monographs (43,6 %), followed by journal articles (26,3%), published government documents (9,4%), papers (8,9%), research reports (5,1%), theses/dissertation (2,7%), and others (4%). As many as 14 titles of books are most frequently cited with the title Off farm Employment in the Development of Rural Asia in the top rank. There are 18 journals most frequently cited and the top five are Population and Development Review, Prisma, Bulletin of Indonesian Economics Studies, Demography, and Population Studies.When analyzing the use of literature based on their characteristics, it was found that the majority of titles cited are in English (69%), then followed by titles written in bahasa Indonesia (30%), and other languages (1%). The subject of the populationliterature most frequently cited belongs to class 304 DDC 20th edition (36,2%), followed by class 331 (9,9%), class 306 (8,2%), class 613 (6,7%), and class 307 (5,8%). In class 304, the subjects most frequently cited are class 304.6 (30%), class 304.66 (16,3%), class 304.63 (12,8%), and class 304.8 (12,3%).There are 38 population scientists most frequently cited during the period 1990-1998 and the four top ranks are Masri Singarimbun, Terence H. Hull, Aris Ananta, and Graeme Hugo successively. A large part of the literature age most frequently cited belong to group 00-05 years (47,2%), followed by group 06-10 years (25,1%), group 11-15 years (13,3%), group 16-20 years (6,8%), group 21-25 years (3,2%), group 26-30 years (1,5%) and over 30 years (2,9%). A half-life of the population literature during the period 1990-1998 is 5,6 year.The findings of this study are then compared with previous studies. Soimatun (1988) in Indonesia and Pasquariella (1981) in the USA did the previous studies on citation analyses, especially on the population literature. The result shows that apparently there is no difference in the rank of the types of documents being frequently cited as found by this study and that of Soimatun's, where monograph occupies the first rank, followed by journal in the second place. However, the difference lies in the percentage of ranks of the types of document being cited, where (1) monograph utilization in this study is 43,6% whereas in Soimatun's study it is only 27,5%; (2) journal utilization is 26,3 % compared to Soimatun's findings which is only 25,6%.There is a difference in the rank of types of document most frequently cited, found either by this study or Soimatun's compared with Pasquariella's finding. The two studies, both conducted in Indonesia, discover that monographs are more frequently cited than journals. On the other hand, journals are more frequently used than monographs outside Indonesia.All of the three studies have identified the same three journal titles that share the first rank out of the top ten titles. The journals are Demography, Population Studies, and Studies in Family Planning. Four other journals identified in this study and that of Soimatun's belong to the top ten titles but they are not mentioned in Pasquariella's top ten selections. The journals are Population and Development Review, Prisma, Bulletin of Indonesian Economics Studies, and Majalah Demografi Indonesia.Considering the age of the literature, all three studies show the same trend of citing young age literature. This study has found that cited literature that age is less or equal to 10 years is 72,3%, while Soimatun's finding shows 73,5% and Pasquariella has 53,5%. The percentage of citation in English is most dominant in this study as well as in Soimatun's study. Even it shows an increase in percentage as proven by this study (6$,7%) compared with Soimatun's finding which are only 64,7%.