Kawasan PHPT (Pengolahan Hasil Perikanan Tradisionil ) berada di Perkampungan Nelayan Muara Angke, Kelurahan Pluit Jakarta Utara. Luas areal 4,5 hektar dan diantaranya terdapat 201 unit pengolah ikan, sekaligus tempat tinggal dan fasilitas penjemuran ikan untuk masing-masing unit. Dari 201 unit tersebut, sebanyak 160 unit merupakan pengolah ikan asin, dan 141 unit para istri dari pengolah ikut bekerja, dengan sebutan pengolah ikan asin wanita. Disebut bekerja, karena memberikan tenaga, menyediakan waktu dan memperoleh penghasilan dari pekerjaannya tersabut.
Penelitian ini bersifat Deskrpilif Analitis, sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam kepada sejumlah informan yang mengetahui dan mendalami masalah-masalah yang diteliti.
Kontribusi wanita bekerja terhadap pengembangan Komunitas, dapat diamati dan diteliti dari partisipasi mereka dalam aspek sosial budaya dan ekonomi. Hasil temuan menunjukan, partisipasi dalam aspek tersebut dapat dilaksanakannya, selain itu partisipasinya dapat dilakukan dalam berbagai dimensi, yakni sumbangan ide, tenaga dan sumbangan dana.
Peran rangkap tiga dari wanita bekerja ini dapat dilaksanakan secara seimbang, dalam pengertian mereka dapat bekerja sambil mengurus rumahtangga, dan dapat menyisihkan waktu untuk kegiatan di komunitasnya. Walaupun dari sebagian suami tetap menuntut para istrinya, bahwa yang utama adalah tanggung jawab terhadap rumah tangga. Kontribusinya dapat menumbuhkan swadaya masyarakat, namun swadaya ini timbul melalui proses yang panjang, melalui berbagai tahapan, dimulai dengan memperkenalkan kegiatan, Ialu disosialisasikan dan baru dapat dilaksanakan.
Hambatan yang ditemukan dalam peningkatan partisipasi wanita bekerja terhadap pengembangan komunitas, adalah pendidikannya yang rendah, yang kemudian menyebabkan terhambatnya berbagai kegiatan. Mereka selalu merasa takut, merasa khawatir, merasa tidak mampu dan merasa rendah diri untuk serta dalam berbagai kegiatan. Kemudian muncul sikap yang begitu pasrah dan menerima apa adanya, sehingga tidak dapat menumbuhkan swakarsa pada diri kaum wanita tersebut.
