ABSTRAKKesenjangan antar wilayah pembangunan merupakan salah satu masalah serius yang harus ditangani melalui langkah-langkah kebijaksanaan dengan strategi yang tepat. Hal ini jika tidak mendapat perhatian pelik tentunya menimbulkan kecemburuan sosial yang pada akhirnya menciptakan konflik antar kelompok dan wilayah yang akan mengganggu stabilitas pembangunan sebagaimana kecenderungan yang terjadi sekarang.
Sejauh ini Konsep Perencanaan Pengembangan wilayah kurang didasarkan pada suatu analisis keterpaduan dengan mempertimbangkan kondisi, potensi, masalah dan peluang yang dimiliki dalam suatu wilayah dengan orientasi pertumbuhan ekonomi dan bagaimana pola yang jelas tentang keterkaitan sektor unggulan baik secara back-ward linkage maupun for-ward linkage sehingga pola interaksi antara sektor akan bergerak ke arah growth centre yang memungkinkan daerah mampu meraih keunggulan komparatif.
Itulah sebabnya penelitian ini bertujuan mengidentifikasikan sektor-sektor basis dan non-basis yang memungkinkan wilayah memiliki daya saing dan cenderung menimbulkan multiplier effect yang optimal bagi perekonomian di Kecamatan Kaimana.
Pertanyaan yang perlu dijawab adalah aspek-aspek apa saja yang perlu diperhitungkan dalam Konsep Perencanaan Pusat Pertumbuhan Ekonomi yang cenderung mengelompok dalam menciptakan growth centre dan growth pole sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah.
Tesis ini menunjukkan bahwa aspek-aspek yang perlu menjadi perhitungan dalam Konsep Perencanaan Pusat Pertumbuhan adalah : homogenitas suatu wilayah baik mengenai kondisi fisik, sosial budaya, maupun pertumbuhan; kemampuan pertumbuhan wilayah yang bersangkutan dengan daya dukung sumber daya alam; kutub-kutub pertumbuhan dengan memperhatikan hubungan timbal balik antara pusat dengan daerah-daerah jangkauan lainnya tanpa mengabaikan kondisi prasarana dan sarana perhubungan; serta simpul-simpul jasa distribusi yang erat kaitannya dengan barang orientasi geografis pemasaran.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dalam Konsep Perencanaan Pusat Pertumbuhan melalui pembagian wilayah pembangunan di Kabupaten Fakfak belum terdapat pola yang jelas tentang keterkaitan sektor unggulan sehingga sulit menentukan mana sektor basis dan non-basis yang dapat menciptakan keunggulan wilayah.