Penelitian analisis manajemen media pada industri buku bacaan anak di Indonesia dilatarbelakangi permasalahan mengenai dominasi karya-karya terjemahan dalam buku bacaan anak yang semakin meningkat dari hari kehari. Penelitian ini memfokuskan pada dua penerbit yang sampai saat ini masih konsisten menerbitkan karya penulis lokal. Idealisme yang kuat membuat penerbit ini konsisten pada kebijakannya.
Untuk melakukan analisa dilakukan dengan menggunakan teori ekonomi media yang melihat struktur pasar industri buku di Indonesia, dari struktur ini akan mempengaruhi perilaku media (conduct), dan pada akhirnya akan dilakukan performa media tersebut Hasil analisa ini kemudian digunakan untuk melihat apakah idealisme yang dianut selama ini dapat menjamin kelangsungan hidupnya ataukah terdapat hal-hal yang harus dikorbankan agar kelangsungan hidup ini tetap terjaga, karena idealisme adalah sesuatu yang harus dipertahankan dan diterjemahkan kedalam produkproduknya. Idealisme juga tidak bisa mengabaikan kepentingan pasar agar kelangsungan hidup bisa terjaga.
Analisis media ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teori-teori ekonomi media dan dikaitkan dengan teori politik ekonomi media yang liberal. Subyek penelitian dipilih dua penerbit yang mempunyai idealisme yang hampir sama, yaitu menitikberatkan kepada pendidikan dan tumbuh kembang anak dengan cara menerbitkan karya penulis lokal.
Dari hasil analisa diketahui bahwa penerbit DAR Mizan dengan kreativitasnya dapat menerjemahkan idealismenya kedalam produk-produk yang diminati pasar. Bagi DAR Mizan idealisme bukanlah sesuatu yang selalu berat dan tidak menjual,tetapi dengan kreativitas yang selalu dijunjung tinggi. Didukung oleh pembidikan segmen yang tepat, produknya relatif bisa diterima oleh pasar. Sehingga performa DAR Mizan saat ini bisa dikatakan berhasil mencapai tujuan antara idealisme dan kelangsungan hidup dapat berjalan dnegan seimbang. Hal yang harus ditingkatkan dan diperitmbangkan oleh DAR Mizan adalah memperluas segmen pembacanya, sehingga kesan mengkotak-kotakan anak-anak tidak lagi ditemui.
Sedangkan Penerbit Grasindo masih terpaku pada idealisme yang Baku membuat produk-produknya kurang diminati anak-anak. Untuk mensiasati kelangsungan hidupnya, Penerbit ini harus melakukan subsidi silang untuk beberapa produk bacaan anak. Selain itu penerbit ini juga harus melakukan kreativitas dalam hal pemasaran untuk dapat tetap bertahan hidup dengan idealismenya. Cara yang dilakukan adalah berusaha agar produknya bisa digunakan oleh institusi pendidikan diseluruh Indonesia dengan cara mengikuti tender-tender yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk meningkatkan performa ini akan lebih baik jika Grasindo meningkatakan kreativitas dalam memproduksi buku bacaan anak , sehingga buku tersebut dapat benar-benar diknsumsi oleh anak-anak.