UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisis kinerja jangka panjang emisi saham perdana (Pengamatan di Bursa Efek Jakarta tahun 1993-1997)

Sudiyono; Ruslan Prijadi, supervisor; Bambang Hermanto, examiner; Siddharta Utama, examiner (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999)

 Abstrak

ABSTRAK
Underpricing pada saham-saham perdana (Initial Public Offering, IPO) merupakan fenomena jangka pendek yang telah banyak ditemukan oleh peneliti-peneliti di Amerika Serikat, Amerika Latin, Inggris dan Indonesia. Namun hasil-hasil penelitian terbaru menunjukkan fakta bahwa saham-saham perdana tersebut adalah overpricing (harga saham perdana lebih tinggi dad pads harga saham di pasar sekunder) bila pengkajian difokuskan pada kinerja jangka panjang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja jangka panjang dari saham-saham perdana di Bursa Efek Jakarta, di mana tujuan yang lebih terperinci adalah: mengetahui kinerja jangka panjang saham-saham perdana untuk membuktikan adanya fenomena overpricing saham perdana pada jangka panjang, mencari hubungan antara Initial Return dengan kinerja jangka panjang saham perdana untuk membuktikan adanya overreaction market pada saham perdana dan menguji faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi kinerja jangka panjang.
Populasi penelitian ini adalah seluruh saham yang go public di Bursa Efek Jakarta, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah saham perdana yang melakukan Penawaran Perdana (IPO) tahun 1993-1995. Dalam penelitian ini digunakan seluruh anggota sampel, dengan pertimbangan karena jumlah sampel yang tidak terlalu banyak dan agar didapatkan hasil yang lebih teliti.
Dari pengamatan rata-rata abnormal return yang dihitung dengan variabel Indeks Harga Saham Individual (IHSI) dan variabel Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk tahun 1, tahun 2 dan tahun 3 setelah saham perdana listing di bursa, yaitu -18,30%, -19,81% dan -45,05% membuktikan adanya fenomena "overpricing" saham-saham perdana di Bursa Efek Jakarta untuk jangka panjang. Hal ini konsisten dengan temuan sebelumnya. Ritter (1991) menemukan rata-rata abnormal return -1,67 % pada tahun 3 setelah saham IPO di pasar Amerika Serikat, Aggarwal (1993) menemukan rata-rata abnormal return -76,6 % di pasar Brasil
Hasil pengujian korelasi antara Initial return pada hari pertama perdagangan di bursa dengan return tahun 1, return tahun 2 dan return tahun 3 tidak menunjukkan korelasi negatif yang signifikan. Hal tersebut berarti tidak ada korelasi antara Initial return dengan kinerja jangka panjang saham perdana di Bursa Efek Jakarta. Hasil pengujian faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap kinerja jangka panjang saham perdana dengan regresi linier berganda juga tidak memberikan hasil yang memuaskan. Dari hasil regresi ditemukan bukti hanya Jenis Industri yang berpengaruh terhadap terhadap kinerja jangka panjang saham perdana di Bursa Efek Jakarta, sedangkan faktor yang lain yaitu Initial return dan Nilai Emisi saham perdana tidak terbukti berpengaruh terhadap besarnya return jangka panjang saham perdana.
Penjelasan yang mungkin dari hasil tersebut di alas adalah bahwa kondisi pasar di Bursa Efek Jakarta yang tipis (thin market), di mana supply dan demand dari sekuritas yang tersedia di pasar sedikit dan jumlah investor yang bermain juga sedikit, maka diduga bahwa investor hanya tertarik pada sahamsaham yang "hot" saja atau dengan kata lain para investor cenderung untuk berinvestasi pada jangka pendek saja, yaitu membeli saham-saham yang menariklhot saja (misalnya saham perdana) dan menjualnya kembali jika sudah dianggap menguntungkan. Sehingga saham-saham yang lama nilainya akan.cenderung turun. Aggarwal (1993) juga tidak menemukan hubungan antara Initial return dengan return jangka panjang saham perdana di Amerika Latin. Menurut Aggarwal (1993) hal tersebut disebabkan oleh kecilnya sampel dan kebanyakan saham IPO terkonsentrasi pada beberapa tahun saja. Iamenulis bahwa fenomena tersebut terjadi pada hampir seluruh pasar saham kecuali di Amerika Serikat dan inggris.
Dalam penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara fenomena underpricing saham perdana pada jangka pendek dan fenomena overpricing saham perdana pada jangka panjang seperti yang ditemukan oleh Ritter (1991) di pasar Amerika Serikat.. Maka sebagai saran dalam penelitian ini, perlu diteliti apakah jeleknya kinerja jangka panjang saham perdana itu disebabkan oleh karena adanya excess initial return emisi saham perdana atau karena investor sudah tidak tertarik lagi dengan saham-saham lama, dan lebih tertarik dengan sahamsaham baru atau saham yang hot saja .

 File Digital: 1

Shelf
 T7379-Sudiyono.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vii, 50 pages : illustration ; 29 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-238288664 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75658
Cover