UI - Laporan Penelitian :: Kembali

UI - Laporan Penelitian :: Kembali

Wetu Telu Dalam Sistem Religi Orang Sasak

Sri Mumi; (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999)

 Abstrak

Agama Islam masuk ke Pulau Lombok diperkirakan pada abad ke-16. Dugaan ini diperkuat dengan adanya peninggalan Mesjid Kano Bayan Beleq yang terletak di Dustin Karang Baja, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat. Keberadaan dan fungsi mesjid tua ini masih tetap dipertahankan seperti semula.
Mesjid Kuno Bayan Beleq bukan hanya merupakan bangunan peninggalan sejarah dalam syiar agama Islam, tetapi juga menjadi identitas kekhasan Islam Wetu Telu yang merupakan sinkretisme antara kepercayaan asli Sasak, agama Hindu yang dibawa dari Bali, dan agama Islam yang datangnya kemudian.
Penelitian di Desa Bayan didasarkan atas pertimbangan bahwa saksi sejarah yakni mesjid kuno yang masih berfungsi dalam berbagai kegiatan keagamaam Islam Wetu Telu. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dan studi pustaka.
Perjalanan yang cukup panjang dalam proses syiar agama Islam dimulai dengan kedatangan Pangeran Prapen, putera Sunan Giri dari Jawa. Mulanya orang Sasak mengenal agama baru ini sebagai agama kerajaan yang kemudian mengharuskan rakyat taklukannnya untuk memeluk agama Islam. SeIanjutnya, datanglah Pangeran Pengging atau lebih dikenal dengan Pangeran Mangkubumi yang juga menyiarkan agama Islam dengan beberapa penyimpangan. Ia menetap di Bayan dan menyebarkan agama Islam Wetu TeIu. Orang Bayan sendiri percaya pada mitologi tentang kebenaran Islam Wetu Telu.
Selanjutnya, masuknya pengaruh asing yang dibawa oleh Belanda membuat antipati dari golongan yang ingin mempertahankanadat Sasak dan membentuk gerakan Dawi Anjani, sehingga agama Islam Wetu Telu kelak menolak segala bentuk pembaharuan.
Namun, syiar agama Islam terus berupaya untuk menyempurnakan ibadah umatnya di negeri Putri Mandalika hingga saat ini. Tak dapat dipungkiri Pula bahwa keberadaan Islam Wetu Telu masih bertahan. Hal ini dapat diamati dengan masih berfungsinya mesjid kuno untuk shalat para kyai dan peringatan-peringatan hari-hari besar Islam yang berbaur dengan adat Sasak. Keberadaan Islam Wetu Telu ini justru menjadi aset pariwisata Pulau Lombok yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

 File Digital: 1

Shelf
 LP 1999 62a.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Laporan Penelitian
No. Panggil : LP 1999 62
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
Sumber Pengatalogan
Tipe Konten
Tipe Media
Tipe Carrier
Deskripsi Fisik
Lembaga Pemilik Universitas Indonesia
Lokasi
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
LP 1999 62 09-20-268486799 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 75744
Cover