ABSTRAKOrang Tengger yang tinggal di empat puluh desa di empat kabupaten yakni kabupaten-kabupaten Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo, merupakan sukubangsa yang masih teguh memegang adat istiadat nenek moyangnya.
Penelitian yang dilakukan di desa Ngadisari, kecamatan Sukapura, kabupaten Probolinggo pada Oktober 2000 menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan.
Penelitian yang berfokus pada aspek kesehatan dengan pendekatan antropologi kesehatan menemukan bahwa konsep sakit dan pengobatanya erat terkait dengan sistem religi asli orang Tengger .
Orang Tengger selalu menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dan alam sekitarnya sebagai manifestasi pengabdian kepada Sang Hyang Tunggal. Perilaku individu yang selalu dijaga dimaksudkan pula untuk terhindar dari penyakit. Penyakit yang timbul dipercaya disebabkan karena personalistik maupun naturalistikk. Beberapa ramuan tanaman yang tumbuh di hutan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit tertentu di samping pula pembacaan mantra. Namun, pengetahuan irii hanya dimiliki oleh beberapa orang tua. Sementara anak muda Tengger jarang yang mengetahui jenis tanaman yang berguna sebagai obat-obatan tradisional