Bagi mahasiswa motivasi merupakan salah satu aspek mental yang berperan besar bagi keberhasilan proses belajarnya. Motivasinya yang tinggi, iklim motivasi yang positif dan dukungan sosial yang mendorong seseorang antuk berprestasi baik merupakan kondisi yang sangat kondusif bagi keberhasilan mahasiswa.
Namun, apakah iklim motivasi yang ada diantara mahasiswa maupun yang dipersepsi sebagai ada oleh mahasiswa. Benar-benar merupakan iklim motivasi yang positif, belum banyak distudi. Motivational Gravity merupakan konsep yang memfokuskan perhatian pada sejauh mana lingkungan (atasan, rekan, bawahan) seseorang mendorong atau mendukung keberhasilan prestasi.
Studi ini menggali tentang bagaimana gambaran motivational gravity pada situasi kerja dan pada situasi kemahasiswaan. Apakah atasan, baik pria maupun wanita, akan kerja pria maupun wanita akan mendorong atau akan menghambat rekan kerjanya yang menunjukkan prestasi menonjol.Dan pada situasi kemahasiswaan, apakah mahasiswa senior pria maupun wanita dan rekan mahasiswa lainnya akan mendorong atau menghambat rekan mahasiswa tertentu yang berprestasi baik.
Ada 4 kemungkinan kombinasi Motivational Gravity yang bisa terjadi, yang pertama adalah Motivational Gravity positif, yaitu keadaan dimana baik atasan/senior maupun sesama rekan kerja/mahasiswa sama-sama mendukung keberhasilan rekan yunior lain yang cukup menonjol.
Yang kedua adalah Motivational Gravity negatif, dimana baik atasan/senior maupun sesama rekan kerja/mahasiswa sama-sama menghambat/menekan karyawan/mahasiswa yang prestasinya menonjol tersebut.
Selain itu bisa juga terjadi MG + - ataupun MG - +, di mana antara atasan/senior dan selama rekan kerja/mahasiswa ada yang mendorong dan ada pula yang menghambat.
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa F. Psikologi dan F. Teknik - Arsitektur UI. Jumlah responden adalah 148 dari Psikologi dan 80 Bari FT. Arsitektur.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Terdapat iklim Motivational Gravity positif pada mahasiswa Psikologi maupun FT. Arsitektur, dalam situasi hubungan antar mahasiswa.
2. Dalam situasi hubungan antar rekan kerja, mahasiswa FT. Arsitektur memiliki iklim Motivational Gravity positif. Namun pada mahasiswa Psikologi tidak demikian. Baik atasan pria maupun wanita dipersepsi sebagai cenderung menghambat rekan kerja wanita yunior yang berprestasi dengan menekan/menghambatnya melalui beberapa cara (MG -+). Selain itu, juga dipersepsi adanya hambatan dari sesama rekan wanita terhadap rekan kerja wanita lain yang berprestasi.
3. Secara keseluruhan, mahasiswa UI menunjukkan iklim Motivational Gravity yang positif terutama dalam hubungan antar mahasiswa. Namun dalam situasi kerja, mahasiswa mempersepsi adanya upaya menghambat rekan wanita yunior yang berprestasi oleh atasannya(pria maupun wanita), dan selain juga ada hambatan (sabotase) dari sesama rekan kerja wanita terhadapnya.