ABSTRAKDewasa ini salah satu pilihan jalan hidup wanita di Jepang yang banyak diminati adalah bekerja kembali setelah membesarkan anak. Mengingat begitu besar kesadaran para wanita di Jepang akan tanggung jawab terhadap parawatan keluarga, maka mereka lebih memilih menjadi pekerja paruh waktu dibandingkan menjadi pekerja purnawaktu yang menyita waktunya. Padahal perlakuan perusahaan terhadap pekerja paruh waktu tersebut dapat dikatakan lebih menekankan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, yaitu penekanan biaya perusahaan.
Pekerja paruh waktu umumnya didominasi para wanita yang sudah berkeluarga dan usia anak-anaknya sudah besar. Sebagian besar para wanita tersebut berusia di atas 35 tahun dan memiliki waktu luang yang banyak. Ternyata pekerjaan paruh waktu yang dilakukan mereka memberikan dukungan nilai-nilai finansial dalam kehidupan di rumah tangganya, walaupun sebagian besar tujuan utama mereka bekerja adalah mengisi waktu luangnya.
Penelitian ini akan membahas mengenai kondisi yang dihadapi oleh pekerja wanita paruh waktu di Jepang. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah hendak mengungkapkan permulaan munculnya pekerja paruh waktu, faktor-faktor penyebab kemunculannya, kondisi realita, masalah-masalah yang dihadapi, dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dijalankan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah pekerja paruh waktu.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode lapangan dengan menyebarkan kuesioner dan kepustakaan. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah sosiologis dengan metode deskriptis analisis.