PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi yang ditunjukkan oleh berbagai kemajuan teknologi khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi, telah memperluas jangkauan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga tidak lagi terbalas pada suatu negara. Perluasan jangkauan kegiatan ekonomi mendorong percepatan mobilitas penduduk, arus barang dan jasa serta informasi dalam jumlah yang makin besar, dengan kualitas yang makin baik, dan dengan biaya yang makin murah.
Dalam era ekonomi yang makin menglobal dan berorientasi pasar, batas antara pasar domestik dengan pasar intemasional dan batas antara daerah langka sumberdaya ekonomi dengan daerah surplus sumberdaya ekonomi menjadi makin kabur. Semakin terintegrasinya perekonomian dunia tersebut, maka sudah semestinya pulalah perekonomian daerah mennpersiapkan diri sebaik mungkin untuk memperkuat pondasi perekonomian daerah dan sekaligus menjadi pendukung perekonomian nasional dalam kancah perekonomian dunia yang semakin mengglobal.
Adanya perbedaan struktur perekonomian dari setiap daerah mengakibatkan terjadinya perbedaan alternatif cara penangannya Untuk itu, dalam merencanakan kebijakan perekonomiannya setiap daerah harus memilih sektor-sektor yang sesuai dengan kemampuan daerahnya, yaitu sektor-sektor yang tentu saja mempunyai keunggulan komparatif Untuk itu, perlu dilakukan indentifikasi yang ditujukan untuk mengetahui keunggulan komparatif yang dimiliki masingmasing sektor yang berada pada masing-masing daerah.
Pada awal-awal pelaksanaan pernbangunan di Indonesia sangat sedikit sekali perhatian ditumpahkan dalam kegiatan penyusunan rencana pembangunan daerah.
Ada tiga alasan penting yang menimbulkan keadaan tersebut; pertama, adanya keyakinan bahwa perencanaan pembangunan nasional sudah akan mampu untuk menggerakkan ekonomi suatu nebara dan berbagai daerah sehingga dipandang tidak perlu lagi adanya perencanaan pembangunan daerah; kedua, terdapat anggapan bahwa rencana dan strategi pembangunan daerah kalaupun ingin dilakukan maka tidak akan berbeda dengan perencanaan dan strategi pembangunan nasional dan karenanya tidak memerlukan lagi teori serta analisa baru mengenai masalah tersebut. Berdasar pada pandangan inn maka selanjutnya beberapa kalangan berpendapat bahwa rencana dan strategi pembangunan daerah dapat mencontoh apa yang telah dilakukan di tingkat nasional. Selain kedua alasan tersebut diatas hal ketiga adalah bahwa perhatian yang sangat terbatas dalam menyusun strategi dan perencanaan pembangunan daerah diperkuat pula oleh adanya kekurangan tenaga ahli yang diperlukan untuk menjalankan upaya-upaya tersebut.
Kian lama makin disadari bahwa dua alasan pertama yang dikemukakan di atas adalah kurang tepat karena ternyata adanya perencanaan pembangunan negarainasional belum menjamin akan terwujudnya pembangunan yang seimbang dan optimal di berbagai daerah, dan bahwa rencana pembangunan daerah bukanlah miniatur dari rencana pembangunan nasional. Oleh karenanya makin disadari bahwa perencanaan pembangunan daerah adalah merupakan hal yang sangat vital bagi keberhasilan suatu daerah dalam mengembangkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Perencanaan yang baik yang dilakukan oleh suatu daerah haruslah didasarkan pada kondisi, potensi, masalah dan peluang yang ada yang terdapat di daerah bersangkutan. Oleh karena itu konsep pembangunan yang bank akan lebih menjamin tercapainya tujuan darn perencanaan pembangunan daerah itu sendiri.