Karya tulis ini merupakan suatu kajian etnografi berwawasan perspektif wanita mengenai wanita Toraja yang bekerja sebagai peadeta Tujuannya adalah untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada para wanita Toraja khususnya dalam kehidupan keagamaan, dari semula yang dipandang tinggi dalam religi Aluk To Dolo, agama religi suku bangsa Toraja yang kemudian mengalami ketersisihan dalum kehidupan Gereja Kristen Toraja.
Tulisan ini diawali dengan suatu deskripsi etnografi dari kehidupan dan aktivitas wanita Toraja secara umuum, yang merupakan bagian dari masyarakat dengan struktur yang bilateral serta menampilkan adanya unsur-unsur matrifokal pula.
Timbulnya perubahan dalam hal status dan peranan dari pendeta wanita Toraja bersumber dari aturan Tata Gereja Toraja yang semula menerima Tata Gereja yang berasal dari suatu aliran dalam Gereja Protestan Belanda yang kemudian mempedomi kehidupan gereja Toraja Dalam aturan tersebut terkandung unsur-unsur patriarki yang pada hakekatnya menyisihkan dan mendiskriminasi aktivitas wanita berkenaan dengan status dan perannya dalam kehidupan gereja.
Kontak budaya atau akulturasi dengan budaya asing menimbulkan beberapa alternatif-alternatif dalam hal penerimaan masyarakat bersangkutan. Dalam hubungan tersebut nampak bahwa konteks budaya Toraja yang memiliki nilai-nilai ogaliter dan pada hakekatnya tidak mengenal adanya pandangan diskriminatif terhadap wanita dalam hubungan-huhungan sosial pria - wanita kembali tampil bermakna Melalui rentangan waktu, dalam kehidupan lenibaga Gereja Toraja kemudian terjadi upaya-upaya penyisihan terhadap nilai-nilai budaya asing yang tidak kondusip bagi kaum wanita dalam upaya pencapaian kesetaraan status dan peranan dengan pria yang sementara ini masih sedang berlangsung.