ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang hubungan antara tingkat kecemasan (stres) dengan perubahan tingkat migrasi sel-sel neutrofil ke dalam mulut. Subyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UI semester I dan III, 12 laki-laki dan 97 perempuan yang dinilai dalam keadaan sehat lahir dan batin. Pemeriksaan dilakukan 3 kali yaitu sekitar 2 bulan sebelum ujian, 1/2 - 1 jam sebelum ujian dan 1/2 jam sesudah ujian.
Evaluasi migrasi neutrofil dilakukan sama sesuai dengan teknik Klinkhamer yaitu kumuran dengan 5 cc NaCl 1,2%, dikumpulkan tiap rentan waktu 30 detik sampai 9 tabung.
Hasilnya, jumlah sel yang bermigrasi per 30 detik menurun drastis secara, amat bermakna pada saat menjelang ujian, dan pulih kembali setelah ujian (P 00.1). Masing-masing dengan indeks OMR 0.43 sebelum ujian, 0.23 menjelang ujian dan 0.42 setelah ujian selesai. Agaknya saat-saat menjelang ujian, merupakan saat-saat yang amat mencekam yang menyebabkan terhambatnya/tertahannya migrasi sel neutrofil dan bersifat temporer.
Perubahan psikologik ini, diolah dan dikendalikan oleh sistem syaraf autonom yanag bersifat amat responsif terhadap stres dan bekerja melalui mekanisme imunologik. Dengan demikian, terbukti bahwa unsur kecemasan mempengaruhi beberapa faset respons imun.
Hasil ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi perkembangan sifat mental mahasiswa dalam menanggapi stres dan pemahaman yang lebih baik tentang adanya hubungan stres dengan defisiensi Imunologik.