Peningkatan arus globalisasi diantaranya berimplikasi pada perubahan penyakit infeksi ke penyakit degeneratif, dimana selain penyakit koroner dan hipertensi, ternyata diabetes militus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang saat ini semakin bertaimbah jumlahnya. Artinya hal tersebut harus segera diantisipasi dengan pelayanan paripurna dan profesional sehingga penderita tidak hanyut ke dalam komplikasi fatal.
Pada penelitian kali ini disusun pengembangan studi kelayakan klinik diabetik RSPP dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal. Penyusunan kelayakan pengembangan dilakukan dengan menggunakan analisis trend atau kecenderungan jumlah permintaan (kunjungan), dimana dari analisis tingkat kebutuhan klinik diabetik untuk jumlah pasien diasumsikan meningkat sebesar 0.45% untuk tahun pertama dan 9% untuk tahun ke-II sampai dengan tahun ke-X. Asumi didasarkan pada tingkat inflasi dan suku bunga SBI serta kondisi ekonomi yang relatif stabil.
Perhitungan dilakukan dengan pendekatan sistem input, proses dan output. Inputnya adalah kebijakan pemerintah dan sumber dana, prosesnya yakni kebutuhan pelayanan kesehatan, permintaan dan tingkat pendapatan masyarakat Jakarta Selatan dan Outputnya adalah menghitung kelayakan investasi dengan NPV, IRR dan PbP.
Dari hasil perhitungan analisis kelayayakan investasi diperoleh nilai NPV sebesar 1.259.746.218, IR.R sebesar 53.90%, dan PayBack Period 2,5. Nilai NPV yang lebih besar dari 0 dan IRR yang lebih besar dari suku bunga SBI (15.49%) menunjukkan bahwa pengembangan klinik dabetik dapat diterima atau dilanjutkan; sedangkan nilai PbP sebesar 2.5 menunjukkan bahwa modal dapat dikembalikan dalam jangka waktu dua tahun 5 bulan.
Karena pengembangan klinik Diabetik dinyatakan layak, maka saran yang perlu dipertimbangkan antara lain: (1) perbaikan pada sistem informasi Keuangan dan Rekam Medis, (2) membuat rencana induk (Master Plan) dan rencana bisnis (Business Plan), (3) memperhatikan pengertian layak dari aspek social dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan (4) Perlunya diperhatikan aspek design fisik, yaitu dengan merubah design lokasi SIDL sebelumnya yang disesuaikan dengan rencana jangka panjang.
The stream of globalization impacts to transform the diseases from infection disease to degenerative ones. Beside coroner and hypertension disease, diabetic mellitus (DM) is one of degenerative diseases, which seems to be more prevalent. It show that such case immediately should be anticipated by professional and complete service to avoid the patient leading to fatal complication.The feasibility study for diabetic clinic at RSPP was conducted with regard to the external and internal factors. This study used trend analysis of demand frequency (patient visit) with assumption that the increase of number of patient in the -diabetic clinic was 0.45% in the first year and 9% in the second year up to the tenth year. That assumption was based on a stable inflation and interest rate as well as economy condition.The analysis was done using system approach (input, process, and output). The input included government policy and fund resource, while the process included the need and demand of health care, and level of community income in South Jakarta area. The output was done by calculating the feasibility of investment such as NPV, IRR and PbP.The study resulted that the feasibility of investment values as follows: NPV=Rp 1,259,746,218; IRR=53.9%; Payback Period-2.5. NPV showed higher than 0 and IRR vas higher than Indonesian interest rate (15A9%) meant that diabetic clinic development could be accepted or followed up. As PbP was 2.5, it showed that the capital could be paid back in the term of 2 years and 5 months.Due to the diabetic clinic development was stated feasible, it is recommended to improve the accounting information system and medical records, to build master plan and business plan, and to understand the meaning of feasible in social aspect in order to increase community prosperous, and also to notice the physical design by changing SIDL location that appropriates with long term planning.