Secara nasional prevalensi kasus HIV di Indonesia sebesar 0,45 per seratus ribu penduduk. Angka sebenarnya orang yang terinfeksi HIV tidak diketahui, namun diperkirakan tahun 2010 akan ada sekitar seratus ribu orang meninggal karena AIDS dan satu juta orang yang mengidap virus HIV. Kontribusi terbesar penularan HIV sampai saat ini adalah lewat hubungan seksual tanpa menggunakan pelindung.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang pengalaman seksual dan praktek wisatawan mancanegara terhadap pencegahan risiko tinggi HIV/AIDS tahun 2003.
Penelitian dilakukan di Kota Batam yang merupakan daerah industri, perdagangan, pariwisata dan alih kapal, dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah wisatawan manca negara yang berkunjung ke tempat-tempat hiburan dan mempunyai pengalaman berhubungan seks dengan pekerja seksual.
Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa tempat tempat hiburan memudahkan akses untuk melakukan seks dengan pekerja seksual, antara lain di karaoke, diskotik, dan panti pijat. Dalam melakukan hubungan seks dengan pekerja seksual, informan melakukan perilaku berisiko tinggi karena tidak menggunakan kondom dan berganti-ganti pasangan seks.
Hal yang paling mendorong informan sehingga mempunyai motivasi melakukan seks adalah pengaruh lingkungan yaitu memudahkan informan untuk melakukan seks, lemahnya kontrol sosial dan lemahnya penegakan peraturan yang berkaitan dengan penatalaksanaan di tempat hiburan. Aspek penting lainnya yang berhubungan dekat dengan perilaku berisiko adalah aspek ketidaktaatan beribadah dan ketidaksetiaan terhadap pasangan.
Disarankan untuk melakukan promosi kesehatan secara terus menerus dan evaluasi kepada kelompok pekerja seksual serta meningkatkan.kemampuan bernegosiasi kepada pelanggan agar selalu menggunakan kondom. Perlu juga melakukan promosi kesehatan di tempat-tempat hiburan melalui pemasangan poster, atau gambar-gambar tentang HlVyang mudah gampang dilihat oleh pelanggan
Daftar Pustaka (1992 - 2003)
Experience of Having Sexual Intercourse Experience and International Tourist Practices for the Prevention of High Risk HIV/AIDS in Batam City in 2003Nationally, the prevalence of HIV/AIDS in Indonesia is 0.45 per 100.000 population. The real number of HIV infected sufferer has not been determined yet until the present, but it is predicted about 100.000 people would die due to AIDS cause and about one million people would be infected in 2010. The main cause of HIV/AIDS transmission is sexual contact without using condom.This study aimed to get thorough information about having sexual experience and international tourist practice for the prevention of high risk HIV/AIDS in Batam City in 2003.The study was conducted in Batam City, which is known as an industrial zone, business and tourism area, and ship transit. The study used qualitative design. Subject of the study are international tourists who visited entertainment places and had sexual intercourse experience with Commercial Sex Worker (CSW).According to the result of the study, it showed that entertainment places that provided access to the informant for having sex with CSW are such as in karaokes, night clubs, and massage houses. In having sexual contact with the CSW, the informants did highly risk behavior because of not using of condom and sexual partner interchanging.Thing motivated informants to have sexual intercourse are environmental causes that consisted easy access for sex, weaknesses in social control in society, and lack of law enforcement. Other crucial aspects concerning to risky behavior of HIV/AIDS are religion disobedience and unloyalty to one's own partner (wife/husband).It is suggested to carry out continual health promotion to CSWs and to improve their negotiation ability with their costumer to use condom. Health promotion also can be done in entertainment places by putting posters or other means for the HIVIAIDS prevention campaign on the places in strategic angle, which are easily seen by visitors.References: 28 (1992 - 2003)