Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu konsep yang melibatkan lingkungan di dalamnya, sehingga interaksi ekonomi tidak hanya menitikberatkan pada pertumbuhan dan aktivitas sektor perekonomian saja, tetapi juga harus tetap memperhatikan kualitas lingkungan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi selalu menjadi tujuan dalam kegiatan pembangunan. Kenyataannya akibat dari pertumbuhan ekonomi tersebut telah menimbulkan pencemaran udara. Permasalahannya adalah bagaimana agar pertumbuhan ekonomi tetap tinggi dengan PDRB sebagai indikatornya, tetapi tetap memperhatikan masalah lingkungan (seperti emisi) sebagai kendala yang harus dipenuhi.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, penelitian ini mengaplikasikan program linier dalam menyusun perencanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Salah satu variasi program linier, yaitu program biner digunakan untuk menentukan nilai optimum keberadaan industri tekstil, industri kimia, industri logam dan angkutan jalan raya, dengan tetap mengacu kepada peraturan-peraturan pemerintah DKI Jakarta tentang rencana umum tata ruang tahun 2005 serta batasan baku mutu lingkungan untuk parameter debu, hidro karbon, oksida nitrogen, sulfur oksida dan karbon dioksida.
Hasil aplikasi program linier menunjukkan bahwa industri tekstil, industri kimia dan industri logam dasar harus dipindahkan/relokasi, sedang untuk transportasi tetap berlangsung. Kelemahan dari penelitian ini adalah bahwa konversi fungsi batasan terbuka untuk diperdebatkan para ahli lingkungan.