Permasalahan yang dikaji dalam tesis ini adalah "apa sajakah yang berubah pada masyarakat di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu tahun 1950-1970?? Dan selanjutnya yang perlu juga dikaji dalam tesis ini adalah "faktor-faktor apa sajakah yang memberikan dampak terhadap terjadinya perubahan masyarakat di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu tahun 1950-1970 tersebut."
Berdasarkan hasil penelitian ternyata telah terjadi perubahan masyarakat di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu tahun 1950-1970, antara lain :(1) Munculnya desa-desa dan kota-kota yang baru di sepanjang tepi jalan dan di persimpangan-persimpangan yang masyarakatnya sudah tidak terikat lagi dengan tanah asalnya. Munculnya desa-desa dan kota-kota yang baru tersebut telah menyebabkan berubahnya fungsi dan makna sistem kekerabatan besar yang dikenal dengan istilah bubuhan. Walaupun istilah bubuhan ini masih tetap dipakai tetapi fungsi dan maknanya sudah mengalami perubahan.(2) Berubahnya minat masyarakat terhadap tanaman karet dan tidak lagi mengabaikan tanaman padi maupun tanaman perkebunan yang lain. Karat sudah tidak lagi menjadi salah satu simbol status seseorang di dalam masyarakat. (3) Berubahnya cara kerja para petani dengan melaksanakan Panca Usaha. (4) Berubahnya pandangan masyarakat dalam memperoleh hasil usaha tidak hanya sebatas terpenuhinya kebutuhan hidup yang pokok saja. (5) Perubahan pada nilai dan pandangan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
Faktor-faktor yang memberikan dampak terhadap terjadinya perubahan masyarakat di Kalimantan Selatan dalam kurun waktu tahun 1950-1970, antara lain pembangunan perhubungan terutama pembangunan dan perluasan jaringan jalan darat, fluktuasi harga karet alam, pembangunan pertanian, transmigrasi dan pendidikan. Semua faktor yang telah disebutkan itu merupakan faktor eksternal. Faktor internal perubahan masyarakat di Kalimantan Selatan, antara lain : keinginan masyarakat untuk bertempat tinggal di tempat-tempat yang dipandang mudah dalam hal interaksi dan komunikasi dengan orang lain serta kemudahan mobilitasnya, kesadaran untuk tidak tergantung hanya dari hasil tanaman karat, kesadaran masyarakat terhadap keuntungan melaksanakan Panca Usaha, kesadaran untuk merubah cara kerja yang bersifat santai, dan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
Berbagai perubahan masyarakat tersebut ada yang terjadinya secara disengaja dan ada pula yang terjadinya secara tidak disengaja. Para petani telah mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan Panca Usaha dalam bidang pertanian dan kesadaran para orang tua terhadap pentingnya pendidikan merupakan perubahan yang terjadinya secara disengaja. Berubahnya fungsi dan makna sistem kekerabatan besar yang dikenal dengan istilah bubuhan, kesadaran masyarakat untuk tidak lagi mengandalkan hidupnya hanya pada hasil tanaman karat dan tidak lagi mengabaikan tanaman padi dan tanaman-tanaman lainnya, setelah datangnya para transmigran penduduk setempat (lokal) merasa terpacu untuk memperoleh hasil usaha tidak hanya sebatas terpenuhinya kebutuhan hidup yang pokok saja, para orang tua yang mempunyai anak yang bersekolah dihormati dan disegani kemudian dipandang sebagai orang yang berpikiran maju oleh masyarakat serta sebutan pelajar yang menjadi sebutan yang prestisius merupakan perubahan yang terjadinya secara tidak disengaja.