ABSTRAKKeberadaan penyakit AIDS yang disebabkan oleh HIV yang. semakin lama semakin banyak menyebabkan kematian para penderitanya perlu mendapat perhatian khusus, baik dari pihak pemerintah termasuk swasta bahkan masyarakat luas di Indonesia. Yayasan AIDS Indonesia sebagai salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang didirikan pada tahun 1993 berusaha untuk membuat program-program dengan tujuan mengkomunikasikan HIV/AIDS kepada khalayak sasarannya. Agar informasi dapat sampai dan diterima dengan baik oleh khalayak sasarannya perlu dipertimbangkan pemilihan media yang digunakan.
Lebih jauh, penelitian ini melihat upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh Yayasan AIDS Indonesia yang merupakan bentuk komunikasi pemasyarakatan dalam mewujudkan kepeduliannya terhadap masalah AIDS dan akan dilihat pula penggunaan media yang dipilih selama ini serta melihat apakah penggunaan media tersebut sudah tepat sehingga pesan dapat sampai kepada khalayak sasaran.
Beberapa teori dan konsep yang digunakan di sini antara lain konsep dasar komunikasi, komunikasi massa, pemasaran sosial, periklanan dan media serta konsep word of mouth.
Pendekatan penelitian adalah secara kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan pengamatan terlibat sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dengan mengacu pada data tertulis yang sudah ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah AIDS sudah tidak bisa dianggap sebagai masalah yang ringan. Untuk itu perlu mendapat perhatian dari seluruh masyarakat termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat untuk terus membuat program-program dan kegiatan-kegiatan yang bertujuan mencegah terinfeksinya virus HIV/AIDS. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Yayasan AIDS Indonesia dalam mewujudkan kepeduliannya terhadap masalah HIV/AIDS ini yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai virus tersebut serta upaya pencegahan terinfeksinya.
Namur dalam pelaksanaannya, program-program tersebut juga menemui masalah atau hambatan baik dari sisi sumber yang menyangkut jumlah tenaga ahli sebagai penyuluh, masalah informasi program itu sendiri yang erat kaitannya dengan media yang digunakan maupun masalah dari sisi penerima pesan tersebut yang umumnya terdiri dari berbagai tingkat pendidikan, agama dan sukubangsa yang berbeda.
Untuk itu berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti memberikan saran-saran untuk penyempurnaan bentuk komunikasi pemasyarakatan AIDS antara lain dengan pelatihan intensif untuk penyuluh, perbaikan dalam segi kemasan pesan dan hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi itu sendiri serta penggunaan media yang tepat.