UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di 4 Propinsi di Indonesia

Mika Hananto; Sutanto Priyo Hastono, supervisor (Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Pneumonia khususnya pada balita masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini terlihat dengan masih tingginya morbiditas dan mortalitas pneumonia di Indonesia. Salah satu upaya untuk menurunkannya adalah dengan diketahuinya faktor risiko terjadinya pneumonia pada balita. Dengan demikian diharapkan penaggulangan dan pencegahan penyakit ini dapat lebih tepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di 4 propinsi di Indonesia tahun 2001. Desain yang digunakan adalah kasus kontroI, dimana kasus adalah semua balita 0-59 bulan yang tercakup dalam survei ini dan didiagnosis pneumonia, sedangkan kontrol adalah semua balita 0-59 bulan yang tercakup dalam survei ini dan hasil diagnosisnya tidak rnenderita pneumonia. Besar sampel yang digunakan dengan perbandingan 1 kasus (177 orang) dibandingkan 3 kontrol (513 orang) atau jumlah seluruh sampel sebanyak 708 balita. Data yang dipergunakan adalah hasil survey BES (Benefit Evaluation Study) yang dilakukan oleh Badan Litbang Depkes bekerjasama dengan Proyek ICDC (Intensified Communicable Disease Control) yang dikelola oleh Ditjen P2M-PL, yang meliputi 4 propinsi di Indonesia (Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah) tahun 2001.
Hasil penelitian didapatkan, dari 10 faktor risiko yang diduga berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita ternyata hanya 4 variabel yang berhubungan yaitu pendidikan ibu, status ekonomi, umur balita dan kepadatan hunian. Faktor sosio demografi ibu yang berhubungan adalah pendidikan ibu dan status ekonomi. Balita yang ibunya berpendidikan rendah berpeluang untuk terjadi pneumonia sebesar 2,00 kali (95% CI: 0,95-4,21) dibandingkan balita yang ibunya berpendidikan tinggi, sedangkan balita yang ibunya berpendidikan sedang berpeluang untuk terjadi pneumonia sebesar 2,30 kali (95% CI: 1,11-4,74) dibandingkan balita yang ibunya berpendidikan tinggi. Balita yang berstatus ekonomi rendah berpeluang untuk terjadi pneumonia sebesar 2,49 kali (95% CI: 1,39-4,47) dibandingkan yang berstatus ekonomi tinggi, sedangkan balita yang berstatus ekonomi sedang berpeluang untuk terjadi pneumonia sebesar 2,16 kali (95% CI: 1,20-3,70) dibandingkan balita yang status ekonominya tinggi. Faktor biologi balita yang berhubungan adalah umur, dimana balita yang berumur < 12 bulan berpeluang untuk terjadi pneumonia sebesar 2,27 kali (95% CI: 1,55-3,31) dibandingkan balita yang berumur > 12 - 59 bulan. Faktor pelayanan kesehatan tidak ada yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Dari keempat variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di 4 Propinsi di Indonesia ternyata yang paling dominan adalah variabel status ekonomi.
Dengan hasil ini, mengingat pendidikan ibu dan status ekonomi merupakan faktor resiko kejadian pneumonia pada balita, maka diharapkan kepada depkes untuk bekerja sama dengan lintas sektor terkait karena untuk mangatasi masalah ini sangat erat kaitannya dengan sektor lain. Kepada pengelola proyek ICDC dalam perencanaan program pemberantasan pneumonia pada balita lebih menekankan kepada faktor risiko (pendidikan ibu yang rendah, status ekonomi rendah dan juga kelompok umur balita < 12 bulan). Sedangkan kepada peneliti lain perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh apakah faktor-faktor risiko kejadian pneumonia pada balita dalam penelitian ini juga berlaku untuk daerah lain di Indonesia dan juga faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pustaka: 38 (1982-2003)

Analysis on Risk Factors That Related to Pneumonia Incidence among Under-fives in Four Provinces in IndonesiaPneumonia among under-fives is still remains a health issue in Indonesia, which could be seen by mortality and morbidity rate in Indonesia. One of the efforts to decrease the mortality and morbidity rate is to find out risk factors of pneumonia among under-fives in order to find the right handling on coping with and prevention of pneumonia.
The objective of this study is to reveal the risk factors which related to pneumonia incidence among under-fives in four provinces of Indonesia year 2001. Design that has been used is case control design, where the case is all of under-fives (0-59 months) which covered in this study and diagnosed has ARI, while the control is all of under-fives (0-59 months) which covered in this study and diagnosed has not ARI. Number of sample that has been used by comparing 1 case (177 people) to 3 controls (513 people) or number of ill samples is 708 under-fives. The data that has been use is from Benefit Evaluation Survey (BES) which has carried out by R&D of Department of Health and Intensified Communicable Disease Control (ICDC) project which administrated by Ditjen P2M-PL, included four provinces in Indonesia (Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, and Sulawesi Tengah) year of 2001.
The result of this study has found that from 10 risk factors which suspected to have relation to pneumonia incidence among under-fives, apparently only 4 variables which related which are economics status, age, and density of residence. Social demography factors of mothers which related are mother's education and economics status. Under-five which has low educated has a chance to get pneumonia 2.00 times (95% CI: 0.95-4.21) compared to those who has high educated mother. Meanwhile, under-five which has enough educated mother has a chance 2.30 times (95% CI: 1.11-4.74) compared to those who has high educated mother. Under-five which has low economics status has a chance 2.49 times (95% CI: 1.39447) to get pneumonia compared to those who has high economics status, while under-five which has middle economics status has chance 2.16 times (95% CI: 1.20-330) to get pneumonia compared to those who has high economics status. Biological factor which has relationship is age, where under-five with age 12 months and below has a chance to get pneumonia 2,27 times (95%CI:1.55-3.31) compared to under-fives with age betweenl2 to 59 months. Health services factor have no relationship with pneumonia incidence among under-fives. From those four variables which related to pneumonia incidence among under-fives in four provinces in Indonesia, reveal that the dominant variable is economics status.
Based on the result of this study, considering mother's education and economics status as the factors of pneumonia incidence, it hoped to Department of Health Issue to establish cooperation to related sectors. To ICDC project management in planning the pneumonia controlling program more emphasize to the risk factors such as, mother's education, economics status and under-fives below 12 months. And to other researchers need advanced studies to discover if these risk factors of pneumonia among under-fives still valid in other regions and also if there are other factors which have not be studied in this study.
References: 38 (1982-2003)

 File Digital: 1

Shelf
 T 13109-Analisis faktor.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T13109
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2004
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T13109 15-19-384241016 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 78594
Cover