Anemia gizi merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Prevalensi anemia gizi pada ibu hamil masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang berat sampai saat ini yaitu sebesar 40% (SKRT, 2001). Sembilan puluh persen anemia gizi pada ibu hamil disebabkan oleh kekurangan zat besi. Sementara upaya penanggulangan anemia pada ibu hamil sudah diperioritaskan sejak tahun tujuh puluhan namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran prevalensi dan perbedaan proporsi anemia gizi ibu hamil dan mengetahui faktor-faktor yang dominan berhubungan dengan kadar Hb pada ibu hamil di Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung. Disain penelitian menggunakan metode Cross Sectional dan pengambilan sampel dengan simple random sampling. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang ada di Kecamatan Abung Surakarta Tabun 2004. Sampel penelitian sebanyak 120 orang ibu hamil yang terdiri dari 60 orang ibu hamil yang anemia dan 60 orang ibu hamil yang tidak anemia. Penelitian dilakukan di Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung pada Bulan Maret sampai Mei 2004.
Variabel penelitian yang berhubungan dengan kadar Hb adalah umur, usia kehamilan, paritas, jarak kelahiran, LILA, pendidikan, ANC, suplementasi tablet besi, konsumsi hem, non hem, enhancer, inhibitor, dan pengetahuan. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Pemeriksaan kadar Hb memakai metode Siamnethemoglobin yang diperiksa dengan menggunakan spektrofotometer. Batasan anemia bila kadar haemoglobin lebih kecil dari 11 gr/dl dan tidak anemia bila 11 gr/dl.
Analisa data yang dilakukan univariat, bivariat, dan multivariat Hasil penelitian didapatkan prevalensi anemia sebesar 64,1% yang terdiri dari anemia ringan 7,3%, anemia sedang 37,6% dan anemia berat 19,2%.
Pada uji bivariat dengan menggunakan uji chi square didapatkan variabel yang berhubungan bermakna dengan anemia adalah variabel umur, LILA, pendidikan, ANC, suplementasi tablet besi, hem, dan pengetahuan (p 0,05). Pada uji regresi logistik dengan memasukkan variabel yang mempunyai nilai (p < 0,25), maka variabel yang diikutkan pada uji ini adalah umur, usia kehamilan, LILA, pendidikan, ANC, suplementasi tablet besi, hem, enhancer, inhibitor dan pengetahuan. Dan seluruh variabel yang dimasukkan dalam pemodelan, umur, usia kehamilan, LILA, pendidikan dan ANC yang dominan berhubungan dengan terjadinya anemia pads ibu hamil dan variabel yang paling dominan berhubungan dengan status anemia adalah pemeriksaan kehamilan (ANC).
Disarankan kepada pelaksana gizi puskesmas di wilayah Kecamatan Abung Surakarta untuk dapat mengintensifkan distribusi tablet besi atau tablet tambah darah kepada ibu-ibu hamil melalui kunjungan atau pemeriksaan ibu hamil (ANC), baik di puskesmas maupun di posyandu-posyandu di wilayah kecamatan tersebut.
Daftar Pustaka (81, 1981- 2002)
Nutritional Anemia and Its Related Factors Among Pregnant Mothers in Abung Surakarta Sub-district, North Lampung District, Lampung Province Year 2004Nutritional anemia is one of four major nutrition problems in Indonesia. Prevalence of nutritional anemia is very high, i.e. 40% and thus it is considered as severe public health problem (SKRT, 2001). Ninety percent of nutritional anemia is caused by iron deficiency. Although intervention to eradicate nutritional anemia have been prioritized since 1970s, satisfied result is not yet achieved.The study aimed at describing the prevalence and related factors of nutritional anemia among pregnant mothers in Abung Surakarta Sub-district, North Lampung District, Lampung Province year 2004. Design of the study is cross-sectional with 120 pregnant mothers as subjects taken randomly using simple random sampling from all pregnant mothers in the sub-district as population. The study was conducted during March to May 2004. Variables conceptualized to be related to Hb level were age, age of pregnancy, parity, distance between pregnancies, MUAC, education, ANC, iron supplementation, consumption of heme, non heme iron, enhancer, and inhibitor, and knowledge. Data were collected using questionnaire and physical and laboratory examination. Hb level was determined using cyanmeth method checked by spectrophotometer. Anemia was defined as Hb level <11 gr/dl. Data were analyzed in univariate, bivariate, and multivariate ways.The univariate analysis showed that the prevalence of anemia was 64.1% consisted of mild anemia of 7.3%, moderate anemia of 37.6%, and severe anemia of 19.2%. The bivariate analysis using chi-square test showed that variables with significant relationship to Hb level were age, MUAC, education, ANC, iron supplementation, consumption of heme iron sources, and knowledge (p<0.05). Logistic regression showed that the most dominant factor was ANC.It is recommended to nutrition worker in public health centers in Abung Surakarta sub-district to intensify the distribution of iron pills to pregnant mothers by visiting and conducting ANC in all public health centers and integrated health posts in the area.References: 81 (1981-2002)