ABSTRAKPenelitian ini didasari pada suatu anggapan bahwa setiap individu yang bekerja dalam suatu organisasi baik perusahaan, lembaga maupun departemen, mereka mempunyai harapan bahwa apa yang dikerjakan akan membuahkan hasil yang berupa imbalan, baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Ada tidaknya imbalan ini sedikit banyak akan mempengaruhi kepuasan kerja mereka yang pada akhirnya akan mempengaruhi motivasi kerjanya. Setiap perusahaan, lembaga ataupun departemen baik swasta maupun pemerintah, profit maupun non profit perlu memelihara motivasi kerja, terutama dengan adanya persaingan pasar bebas, dimana banyak tenaga kerja yang sering berpindah-pindah tempat disebabkab perasaan tidak puas atas imbalan yang diterima.
Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan antara iklim komunikasi dengan motivasi kerja. Menurut Dennis dan Redding bahwa dalam iklim komunikasi terdapat 5 unsur utama, yaitu kepercayaan, dorongan, partisipasi dalam pengambilan keputusan, keterbukaan komunikasi dan tujuan kinerja tinggi. Kelima faktor ini oleh Herzberg disebut faktor pemelihara Lebih jauh ingin melihat dari kelima faktor iklim komunikasi tersebut, faktor mans yang mempunyai pengaruh secara dominan terhadap motivasi kerja.
Dalam pengumpulan data, penulis mewawancarai semua pegawai lembaga penelitian yang jumlahnya 82 orang yang saat ini bekerja sebagai tenaga tetap. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan dua tahap yaitu analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisi regresi berganda inetode stepwise.
Dari hasil analisis deskriptif, diketahui bahwa terdapat sedikit perbedaan persepsi entara peneliti dan tenaga administrasi terhadap iklim komunikasi seperti yang diperlihatkan pada tabel 8 dan 9. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan secara bersamaan kelima variabel iklim komunikasi memiliki hubungan yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja. Namun bila dilihat dari masingnasing variabel, maka dari kelima variabel iklim komunikasi ternyata hanya dua diantaranya yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu variabel dorongan dan keterbukaan komunikasi. Sementara itu ketiga variabel lainnya mempunyai hubungan yang negatif. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor komunikasi cukup penting peranannya dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai. Ini dibuktikan bahwa sebesar 44 % dari motivasi kerja dipengaruhi oleh iklim komunikasi, sedangkan sisanya 56% dipengaruhi oleh faktor lain yang diduga faktor ekonomi.