ABSTRAKPenelitian mengenai budaya perusahaan (corporate culture) umumnya dapat dilakukan dengan fokus yang bervariasi, demikian pula mengenai obyek penelitiannya. Telaah dalam kajian ini menekankan pada pemahaman atas suatu realitas organisasi yang dipandang sebagai suatu sistem tertutup yang tidak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya, yang menurut teori organisasi dikenal dengan apa yang dinamakan pendekatan Neo-Klasik, di dalam kondisi kinerja perusahaan "sangat sehat" dilihat dari sisi kekuatan nilai-nilai budaya, iklim organisasi dan kepuasan kerja pegawai sebagaimana dikatakan oleh Kotter & Hesket bahwa variabel panting yang mempengaruhi kemajuan dan produktivitas
perusahaan bukan pada faktor manajemen, fungsi-fungsi penyelesaian tugas atau struktur organisasi, tetapi adalah pada aspek kultural.
Penelitian budaya perusahaan ini dilakukan pada suatu organisasi pemerintah non departemen yaitu di Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta, suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah nauangan Departemen Pekerjaan Umum yang baru terbentuk pada tahun 1990, namun selama lima tahun terakhir ini kinerjanya dinyatakan berpredikat sehat dan sangat sehat dengan kualifikasi wajar tanpa syarat (ss - wtp).
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dan kajian dilakukan secara kuantitatif Sedangkan cara pengumpulan data yang dilakukan terutama melalui kuesioner terhadap sampel yang ditarik secara stratifikasi (stratified random sampling) proporsional. Untuk melengkapi data perusahaan dan memperdalam analisa dilakukan pula wawancara (interview) terhadap beberapa informan kunci (key informans) yang berhubungan dengan masalah yang ditelaah.
Proses analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis multivariat yang meliputi antara lain : (a) analisis deskriptif, (b) analisis faktor, dan (c) analisis path, yang kesemuanya dilakukan dengan menggunakan program SPSS PC for MS WINDOWS Release 6. 0
Temuan penelitian yang paling utama adalah terujinya suatu model kausal yang menggambarkan adanya suatu hubungan empiris antara nilai-nilai budaya yang ditetapkan oleh perusahaan dengan iklim organisasi dan kepuasan kerja pegawai. Dalam kasus Perum Jasa Tirta terbukti bahwa iklim organisasi di Perum Jasa Tirta memegang peranan yang sangat penting karena berfungsi sebagai variabel perantara secara absolut. Artinya nilai-nilai budaya yang ditetapkan oleh perusahaan tidak mempengaruhi secara langsung kepada tingkat kepuasan kerja pegawai yang diyakini sebagai penyebab dari tercapainya kinerja "tinggi" perusahaan; akan tetapi ditranformasikan terlebih dahulu kepada variabel-variabel dalam iklim organisasi dan selanjutnya dari variabel iklim organisasi inilah terjadi pengaruh secara timbal balik dengan-kepuasan kerja pegawai.
Untuk dapat mempertahankan kondisi seperti ini, penulis menyarankan agar ditingkatkan lebih besar lagi pemahaman karyawan akan nilai-nilai budaya perusahaan, ditingkatkan lagi keterbukaan antara atasan dengan atasan dan antara atasan dengan bawahan dan memberikan lebih banyak dukungan kepada bawahan serta pemberian pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada para karyawan untuk dapat mengambil keputusan dilingkup pekerjaannya.