UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Stres penyelam yang bekerja pada eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di lepas pantai serta pengaruhnya terhadap kesehatan mental

Amrul M. S. Baroos; A.S. Munandar, supervisor; Ilsiana Jatiputra, supervisor (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996)

 Abstrak

Tidak diragukan lagi bahwa gangguan kesehatan mental karyawan dapat menimbulkan akibat-akibat yang serius bagi perusahaan maupun industri. Sebagai contoh: depresi, kehilangan harga diri, tekanan darah tinggi, kecanduan alkohol ataupun ketergantungan obat semuanya memperlihatkan hubungan dengan kesehatan mental (Ivancevich & Matteson,1980). Kesemua hal yang disebutkan ini berpengaruh langsung terhadap perusahaan baik dari segi sumberdaya manusia maupun keuangan perusahaan.
Demikian juga halnya dengan penyelam, adanya gangguan kesehatan mental pada penyelam akan memberikan pengaruh yang sangat serius tidak saja bagi diri penyelam itu sendiri tetapi juga kerugian pada perusahaan yang mempekerjakan penyelam tersebut secara operasional maupun moral, yang akhirnya bermuara pada kerugian finansial. Seberapa besar kemungkinan seorang penyelam mendapat gangguan kesehatan mental paling tidak dapat disimpulkan dari gambaran tentang pekerjaan serta lingkungan kerja yang digeluti seorang penyelam yang bekerja pada operasi perminyakan di lepas pantai sebagaimana yang digambarkan berikut ini.]
Penyelam adalah suatu profesi yang tidak dapat dikesampingkan dalam operasi pencarian dan pengeksploitasian lapangan minyak dan gas bumi di lepas pantai. Lingkungan pekerjaan dan cara-cara melakukan tugas yang harus dilaksanakan dengan menyelam di dalam laut sangatlah berbeda dengan lingkungan pekerjaan dan cara-cara bekerja yang dilakukan orang di darat. Lingkungan pekerjaan di dalam air menuntut ketahanan fisik dan kesehatan seorang penyelam tetap prima serta membutuhkan peralatan khusus yang harus dapat melindungi para penyelam dari pengaruh lingkungan kerja yang mengelilinginya. Beberapa perlengkapan selam yang dikenakan pada tubuh seperti pengatur aliran udara untuk bernafas, tangki cadangan udara, pakaian selam yang melindungi penyelam dari penurunan suhu badan, alat pemberat yang membantu penyelam untuk turun ke kedalaman yang lebih besar, sepatu selam dengan ship dan lain-lain peralatan, menuntut kemampuan penyelam untuk menyesuaikan diri dalam menggunakannya.
Pada pekerjaan menyelam yang membutuhkan waktu relatif lama serta kedalaman yang lebih besar, teknik dan peralatan yang digunakan lebih khusus lagi. Selain itu diperlukan pula suatu proses treatment terhadap penyelam untuk mengembalikan kondisi fisiknya kepada keadaan normal setelah baru saja mengalami tekanan-tekanan fisik ketika berada di kedalaman laut. Treatment dilakukan baik ketika sedang menyelam yaitu berupa penggunaan gas-gas campuran untuk meringankan pernafasan, maupun setelah selesai menyelam yaitu dengan proses dekompresi secara bertahap untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan pada organ tubuh penyelam seperti pecahnya paru paru, pendarahan otak, keracunan gas dan lain-lain. Demikian pula lingkungan kerja di dalam laut yang sifatnya sangat berbeda dengan kondisi lingkungan kerja di darat, seperti ombak, arus laut, suhu yang dingin, tekanan air terhadap tubuh, bouyancy, visibility, maupun ancaman dari binatang laut merupakan stresor yang dapat memberikan tekanan secara fisik maupun psikis kepada penyelam. Di samping itu dibutuhkan kemaanpuan untuk dapat bekerja sendiri di dalam air karena keterbatasan jarak pandang serta adanya hambatan-hambatan untuk dapat berkomunikasi antara seorang penyelam dengan penyelam lainnya.
Bentuk pekerjaan yang dilakukan para penyelam pada operasi eksploitasi minyak dan gas bumi di lepas pantai sebagian terbesar merupakan pekerjaan-pekerjaan yang banyak hubungannya dengan pemasangan konstruksi bawah laut. Pemasangan pipa-pipa untuk mengalirkan minyak dan gas bumi, penempatan anjungan-anjungan produksi maupun anjungan pemboran pada posisinya yang tepat di dasar laut, pemeriksaan dan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terdapat pada fasilitas bawah air karena adanya keretakan pada sambungan las kaki-kaki anjungan, kebocoran pipa-pipa alir minyak dan gas maupun kerusakan-kerusakan yang ada pada dinding kapal yang ada di bawah permukaaan air. Jenis pekerjaan yang diutarakan di atas melibatkan ukuran maupun bentuk benda-benda yang besar dan rumit dengan berat yang tidak biasa bila dibandingkan dengan ukuran, bentuk maupun berat benda-benda yang biasa ditangani di darat?

 File Digital: 1

Shelf
 T937-Amrul M S Baroos.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : viii, 148 pages ; 29 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-545343829 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79245
Cover