ABSTRAKDari fenomena yang ada tentang para pengguna Ecstasy selama ini, penjelasan secara ilmiah mengenai perilaku komunikasi pengguna Ecstasy belum dapat disajikan secara komprehensif, baik oleh media cetak maupun media elektronik. Studi ini dengan menggunakan metode pengamatan terlihat, menemukan bahwa untuk berkomunikasi dengan pengguna Ecstasy di diskotek-diskotek di Jakarta harus menggunakan simbol-simbol yang hanya dimengerti oleh sesama pengguna Ecstasy, atau orang yang sengaja mempelajari simbol-simbol yang mereka gunakan, selain itu Bahasa yang digunakan juga dengan menggunakan Argot (slang).
Para pengguna Estasy datang ke diskotek dengan pasangan berlainan jenis, namun ada juga yang datang tanpa pasangan dan mereka mendapatkan teman di diskotek yang nantinya dijadikan pasangan. Sepintas lalu terlihat kejadian seperti ini sangat alami dan logis, karena peristiwanya terjadi dalam kehidupan malam, namun berdasarkan dugaan untuk mendapatkan pasangan dan membawa pasangan memerlukan proses dan tahapan komunikasi. Pengembangan hubungan antar pribadi yang dilakukan oleh para pengguna Ecstasy terjadi sesuai dengan tahap-tahap pengembangan hubungan seperti apa yang telah dikemukakan oleh DeVito (1991), namun prosesnya lebih cepat jika dibanding dengan kehidupan normal, hal ini disebabkan hubungan yang terbina diantara pengguna Ecstasy terlihat lebih intens. Penelitian ini menganggap komunikasi antar pribadi dapat berperan untuk menjelaskan perilaku komunikasi antar pribadi dan proses pengembangan hubungan diantara para pengguna Ecstasy, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong para pengguna Ecstasy untuk berkomunikasi, yaitu mendapatkan teman, memperluas pergaulan, rasa aman, kemesraan dan kehangatan yang keseluruhannya merupakan tujuan berkomunikasi secara umum, yaitu untuk meringankan penderitaan dan memaksimalkan keseriangan para pengguna Ecstasy.
Pendekatan penelitian kualitatif (natural setting) dengan pengamatan berperan serta (participant observation). Informan dalam penelitian ini adalah para pengguna Ecstasy, mereka adalah pasangan tetap yang melakukan komunikasi antar pribadi, para pasangan ini dalam proses komunikasi antar pribadi telah melampaui tahap ke empat pernyataan Altman & Taylor dan tahap ketiga (keakraban) seperti apa yang dikemukakan oleh DeVito, sedangkan simbol-simbol yang mereka gunakan dalam berkomunikasi mengacu kepada apa yang telah dikemukakan oleh Julia T.Wood dan Argot (slang) seperti yang dimaksud Sarnovar. dkk. Para informan dalam studi ini dalam pengembangan hubungan telah melakukan prediksi yang bersifat psikologis, namun proses pengembangan hubungan lebih cepat jika dibanding dengan kehidupan normal, berdasarkan prediksi psikologis maka mereka telah memasuki tahap komunikasi antar pribadi.
Daftar Pustaka : 25 buku, 2 Majalah