UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Beberapa faktor yang berhubungan dengan kualitas kesehatan lingkungan permukiman : Studi kasus di Kecamatan Kedaton Kotamadya Bandar Lampung

Nasution, Panisean; Rustamadji, supervisor; Katili, Amanda N., supervisor (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997)

 Abstrak

Keadaan kesehatan lingkugan di Indonesia dewasa ini masih belum memadai, contohnya seperti belum terpenuhinya kebutuhan sanitasi dasar seperti penyediaan air bersih, masalah sampah, perbaikan gizi, jamban keluarga., air limbah, kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat kesehatan, dan lain-lain. Di mana hal ini selanjutuya akan dapat mempengaruhi terhadap tingginya angka kesakitan dan kematian.
Banyak faktor yang berhubungan dengan kualitas kesehatan lingkungan permukiman. Pengetahuan kesehatan lingkungan seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan kualitas kesehatan lingkungan permukiman. Dengan pengetahuan dapat dipecahkan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari termasuk masalah kesehatan lingkungan (Suriasuruantri, 1993). Faktor lain yang berhubungan dengan kualitas kesehatan lingkungan adalah status sosial ekonomi. Achmadi (1990) mengatakan antara kemampuan sosial ekonomi baik skala individual maupun keluarga berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kesehatan lingkungan. Demikian juga halnya dengan mentalitas dan perilaku masyarakat (Achmadi, 1991).
Dari permasalahan tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana kualitas kesehatan lingkungan permukiman di Kecamatan Kedaton, dan mencari hubungan secara empiris antara faktor-faktor pengetahuan kesehatan lingkungan, status sosial ekonomi, dan perilaku dalam pengelolaan lingkungan permukiman dengan kualitas kesehatan lingkungan permukiman.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
"Ada hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan kesehatan lingkungan, status sosial ekonomi, dan perilaku pengelolaan lingkungan permukiman dengan kualitas kesehatan lingkungan permukiman".
Penelitian dilakukan di kecamatan Kedaton Kotamadya Bandarlampung, dengan menggunakan metode survai. Unit sampel yang menjadi obyek penelitian adalah rumahtangga dengan kepala keluarga sebagai responden. Untuk pengambilan ukuran sampel digunakan teknik Multi Stage Cluster Random Sampling, dan untuk itu diambil 150 rumah tangga sebagai sampel. Pengumpulan data setiap variabel masing-masing menggunakan instrumen penelitian dengan kuesioner (angket) sebagai alat penjaring data yang utama, di samping observasi. Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif sedangkan pengujian hipotesis dengan teknik korelasi sederhana "Pradua Moment' Pearson dan korelasi ganda serta "Regresi Linear Ganda", dengan menggunakan fasilitas program komputer SPSS for Windows.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan kesehatan lingkungan roempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan kualitas kesehatan lingktmgan pennukiman (r = 0,669). Dengan koefisien determinasi (f2) sebesar 0,4486 yang berarti 44,86% baik tidaknya kualitas kesehatin lingkungan permukiman (Y) dapat dijelaskcm oleh variabel pengetahuan kesehatan lingkungan (X,). Ini bernrti kontribusi pengetahuan terhadap kualitas kesehatan lingklmgan permukiman adalah sebesar 44,8%,jika variabel lain yang mempengaruhi tidak diperbitungkan.
2. Status sosial ekonomi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan kualitas kesehatan lingkungan permukim.an (r = 0,713). Dengan koefisien detenninasi (r2 ) sebesar 0,508 yang berarti 50,80/o baik tidaknya kualitas kesehatan lingkungan (Y) dapat dijelaskan oleb variabel status sosial ekonomi (~). Ini berarti kontribusi status sosial ekonomi terhadap kualitas kesehatan lingktmgan pennukiman adalah 50,8%, ji.ka variabel lain yang mempepgaruhi tidak diperhitungkan.
3. Perilaku dalam peogelolaan lingkungan pemukiman mempunyai hubungan yang positif dengan kualitas kesehatan lingkungan permukiman (r = 0,821). Dengan koefisien determinasi (r) sebesar 0,6737, hal ini menunjukkan bahwa baik tidaknya kualitas kesehatan. Lingkungan pemukiman dapat dijelaskan oleh perilaku dalam pengelolaan lingkungan permukiman (X3) sebesar 67.37% Ini berarti kontribusi perilaku dalam mengelola lingkungan pemukiman terhadap kualitas kesebatan lingkungan permukiman adalah sebesar 67,3 7%, j ika variabel lain yang mempengaruhi tidak diperhitungkan.
4. Analisis hubungan ganda antara pengetahuan kesehatan lingkungan, status sosial ekonomi, perilaku dalam pengelolaan lingkuogan permukiman mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kualitas kesehatm lingkungan permukiman (r = 0~889). Dengan koefisien determinasi (1) sebesar 0,7916. Hal ini menunjukkan bahwa baik tidaknya kualitas kesehatan lingkungan permukiman (Y) dapat dijelaskan oleh pengetahuan kesehatan lingkungan, status sosial ekonomi, dan perilaku dalam pengelolaan lingkungan permukiman sebesar 79,16%. Hal ini berarti kontribusi pengetalruan, status sosial ekonomi dan perilaku terhadap kualitas kesehatan lingkungan pemukiman adalah sebesar 79,16%. Sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel lain yang tidak diperhibmgkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan baik hasil pengujian hipotesis, maka terbukti bahwa ketiga variabel pengetahuan, status sosial ekonomi, dan perilaku pengelolaan lingkungan pemukiman mempengaruhi baik tidaknya kualitas kesehatan lingkungan pemukiman di Kecamatan Kedaton. Dari ketiga faktor tersebut fuktor perilaku merupakan .faktor yang paling besar pengaruhnya (67,37%), kemudian status sosial ekonomi (50,8%), dan faktor pengetdruan (44,86%). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pentingnya lebih digalakkan upaya-upaya pendidikan kesehatan lingkungan dan penyuluhan kepada masyarakat ycmg ada selama ini, hal ini dimaksudkan untuk lebih menanamkan kesadaran kepada masyarakat di dalam mengubah sikap maupun_perilakunya tenang pentingnya kebersihan lingkungan pemukiman. Demikian juga perlunya pembudayaan hidup sehat bagi setiap orang yang dapat diawali dari diri sendiri, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.

Some Factors Relating to the Quality of Settlement Environmental Health (Case Study in District of Kedaton, Bandar Lampung Regency)In the reality in Indonesia now, the environmental health condition is not as we expect it is, for example the need of sanitation is still beyond the reach; water supply, garbage, nutrition, family toilet, unhealthy housing condition, and etc. It causes high member of illness and mortality (According to Household Health Survey, 1980; 1986; 1992; 1995; Report of Statistic Centre (BPS) 1995; Indonesia Environment Statistic, 1995; National Socio-Economic Survey, 1995 about Housing and Settlement Statistic in Indonesia, 1995). The same cases also occur in Bandar Lampung.
Knowledge is a standard to think as well as to change the attitude and behavior. It can also solve the daily life problems including environment health Suriasumantri (1993) adds the higher the knowledge of a person has, the higher is his rationale. Another factor concerning the quality of environment health is social economic status Achmadi (1990) says that socio-economic capability either individually or family has direct or indirect relationship can be positive or negative, so is the mentality and behavior of the community (Achmadi, 1991).
Therefore, this study will find out the correlation between the basic knowledge of environmental health, socio-economic status, behavior in managing settlement environment and the quality of settlement environment health.
This research hypotheses are:
" There is positive and significant correlation between the knowledge, socio-economic status, behavior and the quality of settlement environment health".
This study was conducted in Kedaton, Bandar Lampung using survey method. The samples were the head of household as respondents. The samples were 150 household taken by using multi stage cluster random sampling. Questionnaire, as well as survey was used to collect the data. To analyze the data qualitative and quantitative methods were used, whereas the hypothesis analyzed by simple correlation "Product Moment" Pearson, and multi correlation and "Multiple Regression" were tested using computer programs SPSS for Windows:
The researchs results revealed that:
1. The knowledge of the head of :fum.ily on the environment health has positive correlation with the quality of settlement environment health (r = 0.669). The close relationship between the variable X, - Y can be seen from determination coefficient (r2 = 0.448) which means that 44.8% variation occuring to the quality of settlement environment health (Y) can be described by the knowledge of environment health variable (X 1 ). The contribution given by the knowledge towards the quali1y of settlement environment health was 44,8%.
2. The socio-economic status of the head of the family has positive correlation to the quality of settlement enviromnent health (r = 0.713). The close relationship between the two variables X2 - Y illustrated in the detennination coefficient (r2 = 0.508) means that 50.SO/o variation occuring in the quality of environment health (Y) can be described by the socio-economic (X2). The contribution given by the socio-economic status towards the quality of settlement environment health was 50.8%.
3. The behaviour of the bead of the family in managing settlement environment health has positive correlation with the quality of settlement environment health (r = 0.821). The close relationship between the two variables x3 - y illustrated in the determination coefficient (r2) = 0.6737, means 67.37% variation occuring in the quality of settlement environment health (Y) can be described by the behaviour in managing settlement environment health (X:3). The contribution given by the behaviour towards the quality of settlement environment health was 67.3%.
4. Multi correlation analysis between the knowledge of environment health, socio-economic status, behaviour in managing settlement environment health have positive correlation (r = 0.889). The close correlation bowed by determination coefficient (r2 = 0. 7916). It indicates that the variation of knowledge of enviromnent health, socio-economic status, behaviour of managing settlement enviromnent health= 79.16%. The contribution given by the knowledge, the socio-economic status, and the behaviow- simultaneously towards the quality of settlement enviromnent health was 79.16%. Based on the hypotheses, it can be concluded that the education of enviromnent health, the efforts through cotmcelling activities should be promoted to make the people conciously aware of changing their behaviour about the importance of the cleanliness of the enviromnent. And it is also necessary to live heallhy which it should be started within own self: the family and the community.

 File Digital: 1

Shelf
 T5077-Panisean Nasoetion.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xx, 171 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-19-091751500 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79637
Cover