UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kehidupan Perempuan Peternak Sapi Perah: Studi Kasus Desa Sruni Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali

Woro Dyah Edining Palupi; Riga Adiwoso, supervisor; Aida Vitayala Sjafri Hubeis, supervisor (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996)

 Abstrak

Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah adanya suatu gejala dalam masyarakat yang menganggap bahwa usaha sapi perah adalah "bidang laki-laki", sehingga banyak menimbulkan masalah bagi perempuan desa pada umumnya dalam partisipasinya sebagai tenaga kerja di bidang peternakan sapi perah. Padahal kenyataan menunjukkan bahwa perempuan juga mampu mengelola usaha sapi perah sebagaimana halnya laki-laki asal diberi kesempatan dan adanya kemauan perempuan itu sendiri.
Perempuan peternak sapi perah yang dipilih dalam penelitian ini adalah perempuan yang ada di desa Sruai, kecamatan Musuk, kabupaten Boyolali. Pilihan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa mereka mampu mengelola usaha sapi perah yang sebelumnya juga dikelola oleh laki-laki. Di samping itu desa Sruni merupakan desa penghasil susu terbesar di Kabupaten Boyolali bahkan di Jawa Tengah di mana usaha sapi perah tersebut merupakan usaha yang eksklusif dikelola oleh perempuan.
Penelitian kehidupan perempuan peternak sapi perah dimaksudkan untuk memperoleh gambaran profil nimah tangga perempuan petemak sapi perah dilihat dari besarnya skala usaha serta untuk mengetahui kehidupan perempuan peternak sapi perah dalam usaha dan rumah tangga dan bagaimana berdampak dalam hubungan suami istri sebagai akibat adanya pergeseran pembagian kerja beternak dari laki-laki ke perempuan. Berdasarkan studi ini, diharapkan diperoleh informasi yang dapat dipakai untuk merekomendasikan pengembangan program peternakan sapi perah di tempat lain dengan memperhatikan potensi perempuan sebagai sumberdaya manusia yang patut diperhitungkan.
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan di atas, digunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui profil rumah tangga dan pendekatan kualitatif untuk mengetahui kehidupan perempuan peternak sapi perah. Dalam pendekatan kuantitatif digunakan wawencara berstruktur, sedangkan dalam pendekatan kualitatif digunakan wawancara mendalam dan pengamatan terlibat dalam pengumpulan data Pendekatan kualitatif yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.
Tahap-tahap pengumpulan data. dilakakan dengan cara. sebagai berikut: (1) Wawancara berstruktur terhadap 66 responden dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profil rumah tangga perempuan petenaak sapi perah yang meliputi tingkat pendidikan, pekerjaan, penguasaan lahan pertanian, penguasaan sapi perah serta pendapatan dan pengeluaran rumah tangga. Profil rumah tangga perempuan peternak sapi perah bisa dipakai untuk mengetahui sejauh mana tingkat pendidikan, usia, pekerjaan suami, pemilikan lahan dan penguasaan sapi perah menentukan sukses mereka sebagai peternak sapi perah dilihat dari besarnya skala usaha. Profil ini juga memberikan gambaran mengenai sumbangan dari usaha sapi perah untuk kehidupan rumah tangga. Temuan menunjukkan bahwa: (a) potensi perempuan sebagai petemak sapi perah pada semua skala usaha tidak tergantung dari tingkat pendidikan, karena perempuan yang berpendidikan SD pun bisa menjadi peternak sapi perah yang sukses, (b) ada hubungan antara usia responden dengan sukses mereka sebagai peternak sapi perah karena respondenpada semua skala usaha ada pada usia produktif (c) ada hubungan antara pekerjaan suami dengan sukses mereka sebagai peternak sapi perah karena responden dari skala usaha besar mempunyai akses terhadap dana/modal dilihat dari penghasilan suami sebagai pedagang, pegawai negeri/swasta, (d) ada hubungan antara penguasaan tanah dengan besarnya skala usaha sapi perah, di mana semakin besar penguasaan tanah semakin besar skala usaha sapi perah, (e) ada hubungan antara besarnya skala usaha dengan besarnya pendapatan total nnnah tangga, di mana semakin besar skala usaha semakin besar sumbangan pada pendapatan total rumah tangga walaupun perbedaannya tidak menonjol, (2) Untuk menjelaskan kehidupan perempuan peternak sapi perah diperlukan pemahaman yang lebih mendalam. Untuk itu diteliti melalui studi kasus 6 rumah tangga perempuan peternak sapi perah, yang masing-masing terdiri atas 2 rumah tangga yang mewakili petemak berskala usaha besar, berskala usaha sedang dan berskala usaha kecil. Kriteria informan pada masing-masing skala usaha ialah perempuan menikah, mempunyai suami dan anak dengan umur 10 tahun keatas dan mempunyai suami dan anak dengan umur 10 tahun ke bawah, (3) Data untuk menjawab masalah penelitian dapat dilakukan pula dengan cara pengamatan terlibat Peneliti melakukan pengamatan terlibat untuk memperoleh pemahaman cara informan melaksanakan kegiatan, baik dalam kegiatan rumah tangga seperti memasak, mencuci, mengambil air, mengasuh anak dan membersihkan rumah maupun dalam kegiatan usaha sapi perah yang meliputi: membuat dan memberikan konsentrat, memberi rumput, membersihkan kandang, memerah susu, mencuci peralatan, menyetorkan susu, memandikan sapi, memotong rumput, mengangkut kotoran dan memberi jamu
Simpulan penelitian adalah sebagai berikut : (1) Faktor utama yang mendorong informan mengelola usaha sapi perah yaitu mencukupi kebutuhan keluarga dan biaya pendidikan anak Faktor lain adalah untuk memperoleh pengalaman, mendapat teman dan agar tidak tergantung pada suami, (2) Perubahan pembagian kerja yang nyata dalam usaha sapi perah dari laki-laki ke perempuan mempunyai dampak terhadap sistem nilai jender ten-tang pembagian kerja seksual sebagai berikut : a) pekerjaan yang dulu dianggap pantas untuk laki-laki saja sekarang dianggap lebih cocok untuk perempuan dengan alasan yang berhubungan dengan nilai feminitas yang umum berlaku, b) nilai mengenai perempuan sebagai pencari nafkah tidak berubah karena informan tetap diatom hanya membantu mencukupi kebutuhan keluarga walaupun informan dapat mengkontribusi pendapatan rumah tangga lebih besar dari suami, c) nilai peran sebagai ibu rumah tangga adalah tetap peran utama searang perempuan, hanya dalam kegiatan rumah tangga bukan lagi tugas yang selalu harus diutamakan, d) pekerjaan yang secara tradisi dilakukan oleh laki-laki dan dianggap cocok untuk laki-laki, setelah diambil alih oleh perempuan juga dianggap membutuhkan sifat-sifat yang biasanya dimiliki perempuan, (3) status informan relatif meningkat setelah menjadi peternak sapi perah namum masih belum setara dengan suami.

 File Digital: 1

Shelf
 T5464-Woro Dyah Edining Palupi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xi, 123 pages: illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-219500579 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 80090
Cover