Secara umum industrialisasi merupakan bagian dalam proses pembangunan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Secara teoritis ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa akhirnya kebanyakan negara berkembang memilih pengembangan industri (industrial development) sebagai basis utama untuk pembangunan ekonomi. Diantaranya seperti diungkapkan oleh Basri (1991), ketergantungan pada komoditi primer kerap menyebabkan fluktuasi penerimaan devisa. Sifat yang melekat pada sektor primer seperti lemahnya keterkaitan ke hulu dan ke hilir, rendahnya elastisitas permintaan terhadap harga, kekakuan di sector produksi, ketergantungan pada alam. Seperti disebutkan oleh Prebiech-Singer ketergantungan negara-negara sedang berkembang pada ekspor komoditi primer, mengakibatkan keuntungan perdagangan (gains from trade) makin merosot karena harga relatif komoditi primer terhadap industri manufaktur turun.