Angka kesakitan dan kematian diare di Indonesia masih tinggi. Golongan umur terbanyak adalah pada balita. Dalam jangka panjang upaya menurunkan angka kesakitan dilakukan dengan pencegahan penyakit. Upaya pencegahan akan lebih efektif apabila faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare diketahui dan diperhatikan.
Penelitian ini bermaksud mempelajari hubungan faktor sosial ekonomi keluarga yang meliputi pengeluaran rumah tangga, kepemilikan barang, pendidikan ibu, pendidikan bapak, status kerja ibu, pekerjaan bapak, keterpaparan ibu terhadap media informasi dan umur balita dengan kejadian diare. Serta mempelajari faktor lingkungan yang meliputi penggunaan sumber utama air minum keluarga dan jenis kakus yang digunakan.
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan memanfaatkan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan tahun 1994 (SDK] 1994). Sampel Penelitian adalah wanita telah kawin usia 15-49 tahun (ibu balita), dengan unit analisis balita, dalam penelitian ini data balita membentuk data ibu. Analisis data terhadap 16.218 balita dilakukan dengan bantuan komputer PC menggunakan paket software SUDAAN. Uji Hubungan secara statistik dilakukan dengan kai kuadrat, dan logistik regresi multivarite.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa dari 11 variabel yang dipelajari diketahui 6 variabel sebagai variabel prediktor terhadap kejadian diare pada balita. Enam variabel tersebut adalah: pemilikan alat transport, pendidikan ibu, status kerja ibu, jenis pekerjaan bapak, jenis sumber utama air minum digunakan, dan umur balita. Serta variabel pekerjaan bapak yang berinteraksi dengan pendidikan bapak.
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor sosial ekonomi dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita, khususnya pada enam variabel tersebut diatas. Dalam upaya pencegahan penyakit diare pada balita dalam jangka panjang hendaknya dilakukan dengan memperhatikan faktor sosial ekonomi keluarga dan faktor lingkungan. Upaya ini antara lain dengan meningkatkan pendidikan ibu, pendidikan bapak, meningkatkan penghasilan keluarga, meningkatkan penggunaan sumber air minum. Upaya-upaya tersebut hams dilakukan secara lintas sektor.
Diarrhea morbidity and mortality causes in Indonesia still high, most aged group is under five years (young children). In long period, the effort to decrease such morbidity by disease prevention. The effort are more effective if the factors that influenced of diarrhea have been found and paid attention to. The research is intended to study the relation social economic of family factor which includes household expenditure, having goods, mother's education, father's education, mother's job, mother 's clarification against communication media and child age of under five years old. Also to study the relation environmental which includes using drinking water resources and using latrine with diarrhea disease.This research shall mean a cross-sectional study by utilizing the secondary data of 1994 Demographics and Health Survey. The sample of this research are married women aged 15-49 years (mother of children under five years), the unit analysis are children under five years old. The data of child under five years old used mothers data. The analysis of 16.218 child under five years old data used by personal computer with SUDAAN software. The relationship trial with statistics using Chi Square and Multivariate Logistic Regression. Data processing result shows that that from 11 variables use to study, 6 variables are predictors of diarrhea of child under five years old. The 6 variables are having vehicle, mother's education, mother's job status, father's job, using drinking water resources, and age of child under five years old, with variables interaction between fathers job and fathers education.There is any relation between social economic of family factor and environmental factor against diarrhea of child under five years old, particularly for 6 variables above. In order to prevent diarrhea of child underfive years old in long period, it should pay attention to social economic of family and environmental factor. The effort means by increasing mother's education, father's education, family income and increasing using drinking water resource. This effort must be done by many sectors.