Berawal dari pemikiran, atasan dengan daya pemimpin yang bagaimanakah yang secara efektif dapat mempengaruhi karyawan sehingga komitmen pada organisasinya meningkat? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara daya pemimpin yang ditampilkan oleh atasan dengan komitmen pada organisasi para bawahan. Penelitian ini mencoba mengkaitkan variabel-variabel daya pemimpin yang menurut konsep French dan Raven (1959) terdiri dari daya paksaan, daya imbalan, daya keabsahan, daya keahlian dan daya acuan, dengan komitmen pada organisasi yang dikemukakan oleh Porter dkk,(1974) membagi menjadi 3 aspek yaitu a) adanya keyakinan diri dan penerirnaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi ; b) adanya suatu kesiapan untuk bekerja keras demi organisasi ; c) adanya keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari organisasi.
Karakteritik pribadi seperti usia, lama kerja dan tingkat pendidikan yang secara teoritis turut mempengaruhi pembentukan komitmen para karyawan juga dilihat dalam penelitian ini.
Penelitian dilakukan terhadap 149 responden dengan cara membagikan kuesioner kepada setiap responden yang dipilih secara acak di setiap departemen atau shop. Tempat penelitian adalah PT Bukaka Teknik Utama, sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang konstruksi dan galvanizing. Lokasi perusahaan di Cileungsi- Bogor , Jawa Barat.
Hipotesis yang ditegakkan adalah : ada hubungan antara daya pemimpin yaitu (daya paksaan, daya imbalan, daya keabsahan, daya keahlian dan daya acuan) , usia , lama kerja dan tingkat pendidikan responden dengan komitmen pada organisasi ; ada pengaruh perbedaan usia dan lama jabatan atasan terhadap daya pemimpin yang ditampilkan ; ada hubungan antara daya pemimpin dengan komitmen pada organisasi para karyawan ; ada pengaruh perbedaan usia , lama kerja dan tingkat pendidikan responden dengan komitmen pada organisasinya serta ada perbedaan penilaian karyawan dari tingkatan jabatan yang berbeda terhadap daya pemimpin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara jenis jenis daya pemimpin (daya paksaan, daya imbalan , daya keabsahan, daya keahlian maupun daya acuan), perbedaan usia bawahan, perbedaan lama kerja dan perbedaan tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan dengan komitmen pada organisasi para karyawan. Bila dilihat satu persatu, ternyata hanya daya imbalan yang berhubungan secara signifikan dengan aspek 2 (kesiapan untuk bekerja keras demi tujuan organisasi) dan aspek 3 (keingina. n kuat untuk tetap menjadi bagian dari organisasi). Variabel-variabel karakteristik pribadi seperti usia, lama kerja dan tingkat pendidikan responden tidak berhubungan secara signifikan baik dengan aspek 1 , 2, maupun aspek 3 dalam komitmen pada organisasi. Dad penelitian ini juga diketahui bahwa perbedaan usia atasan tidak mempengaruhi daya pemimpinya, akan tetapi perbedaan lama jabatan atasan berpengaruh secara signifikan terhadap daya pemimpin. Demikian juga perbedaan tingkat jabatan berpengaruh secara signifilcan terhadap daya pemimpin.
Saran yang disampaikan dari penelitian ini : secara metodologis agar diadakan penelitian lebih lanjut dengan menambah variabel-variabel bebas yang diduga berpengaruh kuat dalam pembentukan komitmen pada organisasi para karyawan misalnya variabel kepuasan kerja, performance dan sebagainya. Secara aplikatif hasil penelitian ini merupakan suatu potret /gambar bahwa ternyata diantara variabel-variabel daya pemimpin hanya daya imbalan yang cukup efektif dalam menumbuhkan komitmen organisasi para karyawan. Apakah ini merupakan suatu indikasi peran para manajer terhadap bawahan kurang, perlu diteliti lebih lanjut. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana meningkatkan peran atasan dalam menumbuhkan sikap komitmen pada organisasi para bawahan.